IDEAonline-Sebagai ruangan di dalam rumah yang paling sering digunakan selain kamar tidur, kamar mandi perlu perhatian khusus.
Keluhan yang sering muncul adalah kamar mandi yang lembap, pengap, dan bau. Terlebih kalau kamar mandi ini nggak punya ventilasi yang menunjang sirkulasi udara.
Kalau nggak segera diatasi, bau dari kamar mandi bisa menyebar ke semua bagian rumah.
Kasus
Saya memiliki kamar mandi seluas sekitar 3m2.
Dengan ukuran yang besar, saya pikir tak akan terjadi pengap, namun hasilnya malah terbalik.
Kamar mandi selalu becek dan terkesan jorok.
Cahaya alami yang masuk dari pintu pun tak cukup, untuk itu saya hanya mengandalkan bohlam lampu yang menggantung di plafon.
Apakah masalah ini akibat dari pencahayaan yang kurang maksimal?
Solusi
Pertama yang perlu kita ketahui sebelum merancang sebuah ruang adalah di mana dan kondisi apa yang pasti terjadi.
Baca Juga: Tak Sekadar Berupa Pajangan, Unsur Dekoratif Ini Bikin Tak Monoton
Mudah saja, misalkan teras yang rawan air hujan, pilihlah lantai yang kesat atau bertekstur kasar agar tak licin.
Sama halnya dengan mendesain kamar mandi.
Kita tahu kamar mandi menjadi “rumah” air, yang pasti basah, lembap, dan banyak kuman berkeliaran.
Untuk itulah cahaya matahari sangat dibutuhkan.
Ada beberapa tip membuat bukaan untuk cahaya alami, bisa dengan roster atau lubang angin,glass block, bahkan atap.
Roster danglass blockdigunakan jika posisi kamar mandi tak berbatasan langsung dengan dinding tetangga.
Pada dinding, biasanya kedua material ini dipasang mulai ketinggian 1,8 m hingga 2 m dari lantai menerus ke atas.
Selain itu gunakanlah atap transparan. Material atap bisa menggunakanfiberglass, kaca, atau polikarbonat.
Dengan bukaan cahaya yang cukup, beberapa manfaat akan dapat Anda petik.
Misalnya, lantai cepat kering, dinding tak lembap, dan meminimalkan terjangkitnya kuman penyakit yang terbawa oleh flu maupun bakteri yang tinggal di sela-sela peralatan mandi, baik pada kloset hinggashower.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)