Jaminan Atap Kuat dan Indah, 5 Hal Harus Dimiliki Baja Lapis

Minggu, 16 Agustus 2020 | 10:00
dok. Bluescope

Inovasi baja lapis hasilkan ragam desain yang memesona.

IDEAOnline-Di era yang semakin maju saat ini terjadi banyak inovasi material untuk bangunan.

Tak terkecuali maraknya penggunaan material baja lapis yang digunakan sebagai bahan baku atap, dinding, dan rangka atap.

Kekuatan baja lapis sebagai bahan bangunan diyakini dapat menggantikan kayu yang dikenal tidak tahan cuaca dan ketersediaannya yang semakin langka.

Material berbahan baku baja ini kini banyak digunakan untuk bangunan-bangunan industri dan komersial.

Juga untuk residensial. Keunggulan yang dimiliki bahan baku ini adalah tahan guncangan, tidak menjalarkan api, strukturnya fleksibel, dan anti rayap.

Jangan Salah Pilih

Melejitnya pemakaian material bangunan berbahan baku baja lapis berakibat pada meningkatnya kebutuhan ketersediaan material tersebut di pasaran.

Akibatnya, pasar dibanjiri oleh bermunculannya produk berbasis baja lapis untuk atap.

Berbagai merek produk beredar di pasar.Persaingan antarmerek pun terjadi.

Tak hanya produk baja lapis dalam negeri, persaingan juga diramaikan oleh hadirnya produk impor. Merek yang beredar pun begitu beragam kualitasnya mulai dari yang terbaik sampai yang masih dipertanyakan kualitasnya.

Baca Juga: Rumah Baja dan Kaca Ini Dibungkus Bata Beratap Terbuka, Terlepas dari Konteks Tapi Dipenjara di Dalamnya

tribunnews.com

Ilustrasi-Kantor Gubernur NTT aplikasikan baja lapis dalam bangunan bentuk sasando.

Sayangnya, pengetahuan tentang baja lapis berkualitas baik ini belum sepenuhnya dipahami oleh semua orang.

Peran arsitek dan kontraktor bangunan pun menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya salah pilih produk.

Kesalahan memilih produk bisa berakibat pada kegagalan konstruksi.

Dan ini artinya, kerugian biaya dan bahkan nyawa.

Reputasi arsitek dan kontraktor pun dipertaruhkan di sini.

Sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap terciptanya bangunan yang berkualitas, arsitek atau kontraktor wajib menjamin kualitas bangunan.

Bicara soal kualitas bangunan,selain masalah teknis membangunnya dan pengaplikasiannya, sesungguhnya hal yang tak kalah penting yaitu soal bahan baku produk, dalam hal ini jenis baja lapis yang digunakan.

5 Hal Kunci Kualitas Baja Lapis

Bahan baku yang baik akan memberikan spesifikas ideal yang dimiliki setiap material sehingga sesuai dengan yang dibutuhkan.

Bahan baku produk juga terkait dengan kredibilitas sang produsennya serta kemampuan produsen menjamin kekuatan produknya.

Empat hal ini semestinya dimiliki oleh baja lapis berkualitas yang menjamin kekuatan produknya.

Pertama, antikorosi. Produk memiliki ketahanan korosi karena komposisi ideal bahan pembentuknya, yaitu aluminium 55%, zinc 43,5%, dan silicon 1,5%. Produk ini memiliki kandungan coating/lapisan pada kedua permukaannya.

Baca Juga: 3 Jenis Struktur Bangunan Bertingkat, Pilih Mana? Ini Plus Minusnya!

Ilustrasi-Dua pilar di lobi utama hotel milik Crown Group di Sydney dari baja lapis Indonesia.

Kedua, mudah dibentuk.

Bangunan komersial selain kuat juga menjadi image bagi perusahaan. Karenanya, tak hanya kekuatan bangunan, namun visual yang indah yang mewakili gambaran yang dibutuhkan perusahaan selayaknya menjadi pertimbangan dalam desain.

Material yang angat mudah dibentuk akan memberi banyak kemudahan bagi arsitek dalam mendesain aplikasi produk.

Penggunaannya pada bangunan,menghasilkan bentuk-bentuk indah untuk estetika bangunan.

Ketiga, ketahanan warna

Produk mampu mengoptimalkan ketahanan terhadap korosi dan warna karena diproduksi diproduksi dengan menggunakan teknologi pengecatan terkini dan tersedia dalam ragam pilihan warna.

Keempat, tak mudah kotor.

Memiliki teknologi clean yang membuat produk ini tidak mudah kotor, tidak pudar warnanya, dan tidak mengelupas.

Kelima, mengurangi panas.

Dilengkapi dengan teknologi yang dapat memantulkan panas pada permukaan atap hingga 6º C.

Baca Juga: Praktis, Pelat Lantai dengan Fiber Semen Rangka Baja, Ini Caranya!

#berbagiIDEA

Tag

Editor : Maulina Kadiranti