Makan di Resto All You Can Eat Jakarta saat Pandemi, Ini Protokolnya

Minggu, 16 Agustus 2020 | 17:30
Kompas.com

Ilustrasi sajian hidangan di resto all you can eat.

IDEAOnline-Restoran dengan konsep makan sepuasnya atau all you can eat (AYCE) di kawasan Jakarta bisa kembali melayani aktivitas makan di restoran (dine-in).

Di masa PSBB transisi ini, restoran AYCE dituntut untuk menerapkan protokol kesehatan khusus agar pelanggan bisa tetap melakukan aktivitas dine-in secara aman dan nyaman.

Beberapa restoran AYCE bahkan mengubah sistem pelayanan mereka untuk mencegah penyebaran virus corona, seperti yang Kompas.com himpun berikut ini.

1. Kitamura Shabu

Shabu dan Pochajjang Korean BBQ Restoran Kitamura Shabu Shabu dan Pochajjang Korean BBQ berada di bawah naungan KULO Group.

Kedua restoran AYCE ini memutuskan untuk mengubah sistem pengambilan bahan makanan.

“Pelanggan request mau apa saja nanti disediakan langsung sama karyawan kita. Ibaratnya kita menghilangkan prosedur mereka ambil sendiri takutnya jadi kerumunan karena mereka antre di situ,” jelas Raffi, Brand Manager KULO Group,Senin (15/6/2020) yang dikutip Kompas.com.

“Tetap all you can eat tapi biasanya ambil sendiri, sekarang diantar ke meja langsung,” sambung dia.

Selain perbedaan dalam proses pengambilan bahan makanan, jumlah kapasitas maksimal restoran juga dibatasi jadi maksimal 50 persen kapasitas restoran.

Meja dan kursi tertentu diberi tanda khusus tak bisa ditempati.

Tak itu saja, kapasitas orang yang bisa duduk bersama di satu meja pun dibatasi jadi maksimal dua orang saja.

“Terkecuali jika dia bisa menunjukkan satu alamat domisili, baru kita kasih. Tapi kalau dia enggak bisa nunjukkin itu, kita enggak kasih izin,” kata Raffi.

Pelanggan juga akan diperiksa suhu tubuhnya ketika akan masuk area restoran.

Jika suhunya sudah sesuai standar yang ditentukan, baru pelanggang dipersilahkan untuk masuk. Sebelum masuk pun pelanggan akan diberikan hand sanitizer.

“Selama di restoran kecuali ketika makan, masker harus dipakai untuk menjaga pelanggan yang lain,” ujar Raffi.

Baca Juga: Hotel Ini Gratiskan Biaya Menginap Seminggu untuk Korban PHK karena Covid-19

kompas.com
kompas.com

Ilustrasi sajian di resto all you can eat.

Sementara untuk sistem self service masak sendiri, hal itu kata Raffi, masih tetap berlaku. Pelanggan tetap memasak sendiri menggunakan alat masak yang sudah disediakan di meja.

Raffi memastikan baik Pochajjang maupun Kitamura sudah melakukan pembersihan dengan disinfektan secara menyeluruh. Semua alat masak sudah disterilisasi dengan baik.

2. Oh My Grill

Restoran buffet yang berlokasi di Kelapa Gading ini tidak banyak mengubah peraturan perihal dine-in di restoran.

Oh My Grill merupakan restoran dengan konsep AYCE.

Konsep ini tetap dipertahankan di era normal baru.

Alat masak dan alat makan sudah tersedia di atas meja.

Sebelumnya, alat-alat tersebut juga sudah dibersihkan menggunakan air panas sehingga steril.

“Customer datang terus dapat nomor meja, lalu diantar waiter. Sebelum dapat duduk itu mejanya kita disinfeksi lagi,” ujar Darmayanti Tjandra yang akrab disapa Nonny, owner Oh My Grill, Senin (15/6/2020) yang dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Hotel Diubah Jadi Co-Working Space demi Siasati Pandemi Covid-19

Pelanggan di Oh My Grill masih tetap dapat mengambil bahan-bahan makanannya sendiri.

Setiap pelanggan akan diberikan sarung tangan khusus yang harus digunakan selama berada di restoran termasuk saat mengambil dan memasak makanan.

“Kalau kita sudah pakai sarung tangan, itu benar-benar sudah tidak ter-expose. Jadi tinggal balik lagi edukasi ke customer bahwa ini sarung tangannya tolong dipake selama makan," kata Nonny.

Nonny juga menjelaskan bahwa area restoran Oh My Grill berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kapasitas maksimal restoran di angka 50 persen.

“Hanya kalau di weekend itu agak padat, jadi kita tetap menjaga jarak antar mejanya saja. Tapi bisa lebih dari 50 persen,” kata Nonny. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Makan di Restoran All You Can Eat Jakarta, Bagaimana Protokolnya?

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : Kompas