IDEAonline – Dengan mempertimbangkan beberapa hal, rumah di lahanlereng pun bisadihuni denganaman layaknyarumah di lahanlandai.
Bayangan bakal terjadinyatanah longsor selalu mengikuti kehidupanorang-orang yang akan membangunrumah di lahan lereng atau miring.
Baca Juga: Beda dengan Manusia, Ini Alasan Mengapa Kecoak Bisa Hidup Tanpa Kepala
Baca Juga: Tips Bangun Rumah Mikro di Bawah Rp 200 Juta, Meminimalkan Dinding Sebagai Sekat
Peristiwa tanah longsor memang bisaterjadi sewaktu-waktu karena inimerupakan fenomena alam. Akan tetapidengan penanganan yang tepat, risiko itubisa diminimalkan.
Disesuaikan denganKemiringan
Setelah memutuskan lokasinya, makalangkah selanjutnya adalah merencanakanbangunan, baik dari segi konstruksimaupun segi desain.
Yang patut diingatbahwa perencanaannya harus aman. Andabisa membuat turap sebagai perkuatanstruktur tanah sehingga pergerakangesekan tanah bisa dikurangi.
Turap yangbiasanya terbuat dari beton bertulangsetidaknya bisa menstabilkan kondisitanah.
Selain turap, kondisi drainasibangunan seperti saluran air danperesapan harus diperhatikan. Salahsatu penyebab tanah longsor di daerahlereng adalah tingginya volume air yangmengalir di atas permukaan tanah dankandungan air di dalam tanah.
Karenaitu, air yang mengalir di atas permukaantanah harus dialirkan dengan baik dandiresapkan ke dalam tanah secara tepat dantidak berlebihan. Untuk peresapan, Andabisa membuat sumur resapan khusus untukperesapan air hujan.
Dari sisi desain, pada saat perencanaanAnda harus menganalisa kemiringan tanah. Analisa kemiringan sangat berperan dalammenyesuaikan dengan bentuk arsitekturbangunan.
Sebagai contoh, bila kemiringanlereng kurang dari 50, maka Anda bisamerencanakan bangunan yang ruang didalamnya memiliki perbedaan ketinggianpermukaan lantai.
Perbedaan levellantai ini salah satunya bertujuan untukmembedakan fungsi satu ruang denganruang yang lain.
Sedangkan bila sudut kemiringanlereng lebih dari 50 maka Anda bisamerencanakan desain rumah denganmembuat tingkat lantai yang berbeda.
Baca Juga: Tips Bangun Rumah Mikro di Bawah Rp 200 Juta, Meminimalkan Dinding Sebagai Sekat
Lantai bawah dapat digunakan sebagaigudang atau garasi bawah tanah, dan bisajuga disesuaikan dengan kebutuhan ruangyang lainnya.
Bila Anda tidak menginginkanperbedaan level lantai dan menginginkanlevel yang sama maka Anda harusmeratakan lahannya. Caranya adalahdengan proses cut and fill atau prosespengupasan dan penimbunan.
Untukmelakukan proses ini diperlukanperhitungan yang cermat. Ketahui dulukekuatan geser tanahnya agar kestabilantanah tidak terganggu. Bila tidak, bisaterjadi tanah longsor pada saat proses cutand fill tersebut.
Selain itu Anda juga perlumerencanakan elemen penunjang yanglainnya, misalnya perencaaan elementaman.
Pembuatan taman diusahakanmempertahankan pohon-pohon yang masihtertanam sebelum bangunan didirikan.
Elemen ini diharapkan dapat berdampakpositif terhadap kekuatan struktur rumah. Seperti yang telah disebutkan di atas, pohon-pohon tersebut bisa membantupencegahan erosi tanah, khususnyatanaman dengan akar tunjang yang baikuntuk penahan tanah.
Nah, dengan memperhatikan beberapahal di atas, setidaknya Anda tidak perlulagi khawatir untuk membangun rumah dilahan lereng atau di lahan miring.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 70
(*)