IDEAonline –Tak cuma fashionyang mengalamiperputaran gaya, desain interior punjuga bisa kembali kemasa lalu.
Kalau kita lihat gaya berbusanaakhir-akhir ini, tampak kalau gayanyakembali ke era tahun 60-an, denganmotif dan warna-warna yang berani.
Treninterior pun tak mau kalah bernostalgia, kembali ke era dulu. Setelah gayaminimalis yang lembut dan polos, kinikembali ke gaya yang ceria dan penuhwarna. Gaya seperti ini dikenal dengansebutan “retro”.
Baca Juga: Ingin Berbagi Kamar dengan Anak? Siapkan 5 Hal Ini di Ruangan
Dipengaruhi Pop Art
Kata retro sendiri berasal dari “retrospektif” yang artinya kembali kesuatu masa tertentu.
Menurut PrimaHaris (arsitek dan desainer interior), retromodern ini lebih dipengaruhi oleh gayainterior yang berkembang di era 1950-ansampai 1960-an.
Yang paling berpengaruh padagaya retro modern tampaknya adalahgaya interior di era 1960-an.
Desain popart yang menonjol di era itu kembalibergaung saat ini, walaupun tak menutupkemungkinan ada juga pengaruh dariera sebelum dan sesudahnya.
Polkadot dan Kotak
Ciri khas dari gaya retroini adalah penggunaanwarna-warna yang kesannyamengejutkan dan berani, seperti merah, oranye, dankuning. Ada pula warnawarnayang tidak umumdigunakan seperti ungu tuadan hitam.
Warna-warnaini dikombinasikan satu danlainnya, dengan menggunakanmotif-motif yang tertata rapi.

:quality(100)/photo/2020/08/18/1089207749.jpg)
sofa bergaya retro (1 dudukan)
Motif yang seringdigunakan adalah motifgaris-garis tebal-tipis yangdisusun berderet.
Baca Juga: Menghitung Kebutuhan AC dengan Benar, Ini Cara Atasi Tagihan Listrik Bengkak Saat Wfh
Atau seringjuga digunakan pengulangan dari motifpolkadot yang diletakkan di dalam kotakpersegi, atau bunga-bunga besar sebagaisimbol dari cinta di bumi.
Cocok Juga di RumahMungil
Tak hanya pada furnitur, gaya retro juga bisa diterapkan pada karpet dan soft furnishing lainnya.
Pertanyaan yang kemudian munculadalah, cocokkah gaya ini denganrumah mungil? Jangan khawatir, rumahyang tidak terlalu luas pun masihbisa menggunakan gaya ini.
Asalkantidak diterapkan di seluruh ruang, karena warnanya yang cenderung “mengejutkan” bisa membuat ruangterasa jadi sempit.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 71
(*)