Manfaatkan Setiap Jengkal Ruang untuk Menyimpan, Ini Contohnya!

Selasa, 25 Agustus 2020 | 17:30

Ilustrasi pemanfaatan ruang kosong pada dinding di antara dua ruang.

IDEAOnline-Ketika ruang-ruang penyimpanan telah penuh oleh barang, mungkin kamu akan bingung di mana lagi benda-benda bisa disimpan.

Kebutuhan ini biasanya berkaitan dengan bertambahnya anggota keluarga baru, hobi baru, atau bertambahnya benda koleksi.

Kamu mungkin langsung mencari-cari “area sisa” atau “ruang mati “ yang dianggap bisa menjadi tempat penyimpanan baru.

Apa yang disebut ruang sisa?

Ternyata sebutan ruang sisa itu tidak perlu ada jika kita mengolah ruang secara efektif.

Demikian pendapat Ina Rahmawati, desainer interior Ina House, “Tak ada istilah ruang sisa. Yang ada adalah ruang yang tidak diolah dan dimanfaatkan secara optimal.”

“Ruang yang karena posisi dan kondisi tertentu terkadang memang sulit difungsikan atau terabaikan,” lanjutnya.

Baca Juga: 4 Storage Ini Cocok untuk Rumah Mungil, Nomor 1 Sedang Tren!

Ilustrasi pemanfaatan ruang di bawah tangga.

Ruang miring di bawah tangga misalnya, menurut Ina, tidak bisa langsung disebut area sisa.

Area ini justru ideal untuk gudang atau kabinet sekaligus rak TV.

Lain halnya jika ukurannya relatif kecil yang tanggung untuk difungsikan, sehingga menurut Ina, bisalah disebut area sisa.

Namun itu pun bukan berarti tidak bisa diolah karena area tersebut masih bisa digunakan sebagai ruang simpan sepatu atau buku.

Rencanakan dari Awal

“Yang terpenting adalah perencanaan awal yang baik. Bahkan, jika diperlukan, bisa disediakan ruang penyimpanan ekstra yang kadang tempatnya di luar dugaan namun justru terlihat unik,” jelas Ina yang mengaku kerap tertantang untuk lebih kreatif mengolah ruang yang terbatas luasnya.

Cermati ruang yang bisa diolah secara kreatif sebagai ruang penyimpanan yang sekaligus menyandang fungsi penting lain yang tidak saling mengganggu.

Baca Juga: Memisahkan Area Basah dan Kering di Kamar Mandi dengan Storage Tepat

Ilustrasi pemanfaatn space di dinding sudut ruangan.

Contohnya, di bawah anak tangga bisa dibuat laci penyimpanan yang banyaknya sejumlah anak tangga.

Atau, ruang di bawah jendela pun bisa difungsikan sebagai ruang penyimpanan.

“Bahkan, ruang antarkusen pada beberapa jendela yang berderet pun bisa dibuat ruang penyimpanan,” tambah Ina.

Jadi, misalnya di ruang keluarga terdapat empat buah jendela maka akan terdapat tiga ruang antarkusen.

Di sinilah ceruk terbuka atau berpenutup bisa dibuat untuk rongga penyimpanan.

Beberapa tempat memang memungkinkan dijadikan ruang penyimpanan. Ini contohnya.

  • di bawah pijakan anak tangga,
  • di antara bawah jendela dan lantai,
  • di antara deretan jendela,
  • di atas kusen pintu atau jendela,
  • di bawah lantai yang membentuk ketinggian karena adanya permainan leveling.
Baca Juga: Serba-serbi Open Storage, Pengaplikasian, Bentuk, dan Jenisnya

#berbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti