IDEAOnline -Menunggu sampai seluruh dunia bergerak untuk berhemat energi, tidak akan pernah ada ujungnya.
Justru komitmen peroranganlah yang menentukan keberhasilan gerakan ramah lingkungan ini. Dimulai dari mengubah
kebiasaan-kebiasaan kecil kita, jika semakin banyak orang yang meniru, dampaknya akan terus membesar, bak bola salju yang menggelinding. Nah, jangan tunggu lagi, segera lakukan hal-hal positif di bawah ini!
•Betulkan segera semua kebocoran, baik air, listrik, atau gas.
Tetesanair jika dikumpulkan dalam seharisaja menghasilkan 30 liter.
Baca Juga: Waspadai 4 Bahan Kimia yang Berbahaya di Dalam Pembersih Rumah!
Selainitu, kebocoran dapat menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian rumah, yang pada akhirnya memakan biaya lebih besar lagi.
•Selalu matikan keran setelah digunakan.
Jangan biarkan air keran terus mengucur saat kita mencuci tangan, sikat gigi, atau mencuci piring.
Hal sederhana ini dapat menghemat galonan air per tahunnya.
•Jangan menghidupkan perangkat elektronik yang tidak perlu.
TV, radio, bahkan AC sering ditinggal pemakainya sampai berjam-jam lamanya.
Jika diakumulasikan, bayangkan berapa banyak energi listrik yang terbuang!
•Gunakan pancuran (shower) untuk mandi.
Baca Juga: Mesin Cuci Doyan Rusak? Coba Taburkan Satu Cangkir Baking Soda, Lihat Hasilnya!
Air yang dihabiskan akan berkurang 50% dibandingkan mandi dengan gayung.
Lebih baik lagi jika kepalashowerdiganti dengan yang lambat memancarkan air.
•Jangan menggunakan alat bantu yang digerakkan listrik atau baterai, jika pekerjaan tersebut dapat dilakukan secara manual, misalnya membuka kaleng atau menyekrup.
•Tangki penyiram di kloset seringkali menyiramkan air lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Masukkan botol ke dalam tangki agar kapasitas air yang ditampungnya berkurang, dan air yang disiramkan dapat dihemat.
•Gunakan baterai yang dapat diisi ulang.
Limbah baterai sekali pakai akan mencemari lingkungan.
Bahan-bahan kimia berbahaya seperti baterai, obat, dan bahan kimia, harus dibuang terpisah di tempat yang aman.
•Pilah sampah berdasarkan kategori ini:
sampah organik, kertas, plastik, kaleng dan gelas, serta bahan kimia berbahaya.
Pemilahan di awal akan membantu pengumpul dan pendaur ulang sampah.
•Buat kompos dari sampah daun-daunan dan potongan sayur.
Cukup diamkan selama 1 bulan, kompos sudah “jadi” dan siap digunakan sebagai penyubur tanaman.
•Hindari penggunaan plastik untuk membungkus barang.
Lebih baik manfaatkan kertas yang dapat didaur ulang dengan mudah.
Bawa tas sendiri saat berbelanja, sehingga penjual tidak perlu membungkus belanjaan dengan plastik.
•Gunakan kertas di kedua sisinya, baik untuk menulis, mencetak, dan memfotokopi.
Kebiasaan ini juga efektif dilakukan di kantor yang pemakaian kertasnya tinggi.
•Kurangi penggunaan kertas tisu.
Fungsi yang sama dapat digantikan dengan saputangan atau serbet dari kain yang dapat dicuci dan digunakan berkali-kali.
•Jangan menyeterika pakaian sedikit-sedikit.
Dengan berulang kali menyalakan seterika, akan keluar energi yang lebih besar untuk memanaskan seterika ke suhu yang diinginkanakan.
•Sedapat mungkin, gunakan kendaraan umum.
Gunakan mobil pribadi seperlunya.
Sepeda yang bebas polusi juga menjadi alternative moda transportasi menarik yang semakin banyak penggemarnya. (Fatur/IDEA)
Artikel ini pernah tayang di Tabloid Rumah126
(*)