Sepenting Apa Comfort Zone di Rumah dan Di Mana Harus Diletakkan?

Senin, 14 September 2020 | 12:00
Arsitek Samuel Tsang

Ilustrasi sanctuary area.

IDEAonline-Sebuah tempat dapat menjadi ruang ternyaman dan paling disukai seseorang jika tempat itu dianggap paling klop dengan chi-nya.

Pernyataan ini disampaikan oleh Cosmas Gozali, arsitek, tentang makna comfort zone bagi seseorang.

Chi, dalam bahasa Tionghoa adalah aliran energi dari alam dan tubuh yang menyatu.

Kenyamanan bisa diciptakan dengan menyatukan perasaan hati dan melihat keadaan sekelingnya.

Kenyamanan itu relatif, berbeda bagi setiap orang.

Digambarkan oleh Cosmas, comfort zone bagi seseorang adalah sanctuary baginya.

Jika ditilik dari perannya, ruang ini memiliki peran yang sangat besar bagi jiwa seseorang.

Terlebih, di kota besar.

Stres tinggi karena kondisi pekerjaan, kemacetan lalu lintas, masalah rumah tangga, seolah melekat di setiap langkah.

Baca Juga: Menikmati Ketenangan Balkon, Meraup Kesegaran Alam dari Atas Bangunan

Tab RUMAH

Ilustrasi teras sebagai sanctuary.

Kenyamanan pada setiap ruang itu bisa diciiptakan dengan menatanya sesempurna mungkin menurut ukuran diri kita dan menyatukan hati kita dengan alam.

“Seseorang bisa melepaskan beban hidup yang menghimpit, merefleksikan diri, dan memikirkan masa depan dengan cara berkomunikasi dengan dirinya sendiri dan dengan alam sekitarnya,” tambah Cosmas.

Jadi walaupun bukan di area luar, Cosmas menyarankan agar ruang tersebut menyatu atau setidaknya bersentuhan dengan alam.

Ketika kita emosi, tubuh akan mengeluarkan zat asam yang mengganggu kesehatan. Alangkah bahagianya jika seseorang menemukan tempat ternyamannya yang menjadi sanctuary baginya untuk menetralisasi kekacauan di tubuhnya.

Comfort zone menjadi tempat menetralisasi hal-hal yang negatif. Di sini pula tubuh di-charge kembali untuk memulihkan kondisinya,” ucap Cosmas.

Baca Juga: Sejuk dan Tenang, Sanctuary Area yang Optimal Memanfaatkan Unsur Alam

dok: homeidea.co
dok: homeidea.co

Ilustrasi kamar tidur sebagai sanctuary.

Lantas, di mana seharusnya comfort zone harus diletakkan?

“Bisa ada di mana saja tergantung di mana seseorang merasa ‘in’ di suatu tempat, termasuk di dalam ruang yang tertutup atau rumah,” ujar Cosmas.

Di tempat seperti inilah seseorang bisa menemukan dirinya.

Kebisingan di luar seolah teredam oleh suasana yang dibangun untuk tubuh dan jiwanya agar bisa berkomunikasi dengan dirinya sendiri.

Setiap rumah selayaknya menyediakan comfort zone bagi setiap penghuninya.

Entah orang tua, anak, atau siapa pun itu, mestinya dapat menemukan dirinya ketika kembali ke rumah dan menikmati ruang ternyamannya.

Baca Juga: Memanfaatkan Alam Ciptakan Sanctuary untuk Istirahat, Ini Caranya

#berbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti