IDEAOnline-Sama-sama bergaya zaman dulu, ternyata ada perbedaan antara istilah vintage dan retro.
Belakangan ini, penataan interior bergaya zaman dulu sedang jadi tren.
Menggunakan kembali barang-barang bekas yang sudah terpakai, menjadi cara tersendiri untuk menata dan mendekorasi ruang.
Ternyata, tak sekadar untuk tampilan visual tujuannya.
Penggunaan barang-barang lama ini juga menjadi sarana mengenang atau memunculkan memori atau kenangan masa lalu.
Baca Juga: Indahnya Paviliun Pelangi Kontemporer Bergaya Retro Futuristik
Lantas, apa beda kedua istilah, vintage dan retro, menurut desainer interior Lutfi Hasan dan Dina Hartadi?
Istilah retro, vintage, maupun antik disebut-sebut ketika seseorang mengaitkannya dengan desain masa lalu.
Istilah vintage sendiri oleh Lutfi Hasan, pemilik Jakarta Vintage, digunakan untuk mendeskripsikan segala sesuatu,entah pakaian atau furnitur, yang berasal dari era tak lebih dari 100 tahun lalu.
Menurut Lutfi, jika lebih dari 100 tahun, penyebutannya sudah jadi barang antik.
Baca Juga: Artistiknya Lantai Foyer Efek Karat Gaya Perancis Klasik, Sensasional!
Jadi kurun waktu 100 tahun dijadikan patokan untuk mendefinisikan mana yang dikategorikan bendavintage dan mana yang termasuk benda antik.
Sedangkan retro, menurut Lutfi, adalah segala hal yang didesain dengan gaya lama.
Dina Hartadi mempersempit defininisi retro menjadi segala hal yang identik dengan budaya populer era '50-an hingga '70-an.
Berkembang antara tahun 1930 hingga tahun 1970, retro bukanlah konsep baru dalam bidang interior.
Dengan karakternya yangplayfulldanatraktif, konsep ini memang bertujuan untuk memunculkan memori-memori lama yang berkembang pada masa itu.
Baca Juga: 5 Inspirasi Desain Kabinet Antik di Kamar Mandi, Cocok Hunian Bergaya Vintage
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)