WHO Umumkan Distribusi Vaksin Virus Corona, Rencananya Ada 2 Tahap

Kamis, 24 September 2020 | 10:30
kompas.com

Ilustrasi vaksin corona.

IDEAOnline-Organisasi Kesehatan Dunia akhirnya menjawab pertanyaan penting yang diajukan banyak negara, yakni soal distribusi vaksin.

Saat vaksin Covid-19 yang aman dan efektif ditemukan, bagaimana mendistribusikan ke seluruh dunia?

Dalam jumpa pers yang dilakukan Senin (21/9/2020), Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan jawaban bagaimana mendistribusikan vaksin ke seluruh dunia.

Rencananya, ada dua tahap distribusi yang akan dipelajari dan dinilai dengan cermat.

Pada tahap pertama, dosis akan didistribusikan secara proposional.

Artinya, setiap negara yang tergabung dalam program Covid-19 Vaccines Global Acces Facility ( Covax) akan mendapat dosis untuk satu bagian dari populasinya.

Dimulai dari 3 persen hingga 20 persen.

Jika pasokan masih terbatas setelah ambang 20 persen dosis vaksin terpenuhi, maka akan dialihkan ke metode alokasi.

Tahap 2, Covax akan mempertimbangkan tingkat risiko setiap negara, mengirim lebih banyak dosis ke negara-negara dengan risiko tertinggi.

Rencana tersebut menjelaskan bahwa setiap negara yang berpartisipasi dalam Covax dapat memutuskan siapa yang akan divaksin terlebih dahulu.

Namun gagasan ini didasarkan pada gagasan bahwa dosis vaksin untuk 3 persen populasi suatu negara sudah digunakan untuk memvaksinasi pekerja medis terlebih dahulu kemudian kelompok berisiko tinggi lainnya.

Baca Juga: Mutasi Virus Corona yang Lebih Menular Ada di Indonesia, Ini Kata Ahli

Kompas.com
Shutterstock/Blue Planet Studio

Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19

"Memberi dosis yang cukup ke setiap negara untuk diberikan ke orang yang berisiko tinggi meninggal adalah pendekatan terbaik untuk memaksimalkan dampak dari sejumlah kecil vaksin," ujar Mariângela Batista Galvão Simão, asisten direktur jenderal WHO untuk obat-obatan dan produk kesehatan seperti dilansir The Washington, Senin (21/9/2020).

Di sisi lain, dalam laporan kebijakan bulan ini yang terbit di jurnal Science, ahli menawarkan rencana distribusi alternatif yang disebut Model Prioritas Adil.

Rencana ini dinilai merujuk pada pendekatan berbasis negara yang kritis.

Peneliti berpendapat, tidak masuk akal hanya memberikan 3 persen bagian yang sama untuk tiap negara.

Mereka memberi contoh Selandia Baru dan Papua Niugini yang memiliki kebutuhan dan sumber daya sangat berbeda.

Selain itu ahli juga menyoroti tenaga medis di negara kaya memiliki risiko lebih rendah dibanding masyarakat umum di negara berisiko tinggi.

Para kritikus berpendapat bahwa distribusi harus difokuskan pada manfaat orang, membatasi kerugian, memprioritaskan yang kurang beruntung, dan menunjukkan kepedulian moral yang sama untuk semua individu. Lebih banyak negara diminta mendaftar WHO mendesak lebih banyak negara kaya untuk terlibat dalam program Covax.

Lebih dari 150 negara mewakili 64 persen populasi dunia telah setuju untuk berpartisipasi dalam Covax yang bertujuan mengembangkan dan mendistribusikan dosis vaksin senilai Rp 29,7 triiun pada akhir tahun.

Di bawah rencana ini, negara kaya dan negara miskin diharapkan saling berbahu mengumpulkan dana untuk diberikan kepada produsen yang mengembangkan vaksin.

Baca Juga: Vaksin Covid-19, Apakah Sudah Sesuai Virus Corona di Indonesia?

kompas.com
Shutterstock

Ilustrasi vaksin corona.

Idenya adalah untuk mencegah penimbunan dan fokus pada vaksinasi untuk orang-orang yang berisiko tinggi di setiap negara yang telah berpartisipasi.

Sejauh ini, 64 negara berpenghasilan tinggi telah mendaftar.

WHO menambahkan, ada 38 negara lain yang diperkirakan akan ikut terlibat dalam program ini di waktu dekat.

Untuk China, Rusia, dan Amerika Serikat kemungkinan besar tidak ikut dalam program ini.

China belum membuat pengumuman.

Sementara AS sudah memutuskan tidak akan bergabung karena pemerintah AS tidak ingin bekerja sama dengan WHO. "

Perlombaan mendapatkan vaksin adalah kolaborasi, bukan kontes," kata Tedros. "Ini bukan amal.

Ini demi kepentingan semua negara. Kita hanya punya dua pilihan, tenggelam atau berenang bersama," imbuhnya. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul WHO Umumkan Distribusi Vaksin Virus Corona, Rencananya Ada 2 Tahap

#berbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas