Jadi Penopang Bangunan, Inilah Jenis Fondasi untuk Rumah Bertingkat

Rabu, 30 September 2020 | 08:30

Ilustrasi

IDEAOnline-Fondasi dalam sebuah bangunan juga berfungsi untuk penahan beban bangunan yang ada di atasnya.

Fondasi merupakan elemen struktur bangunan yang harus dibuat berdasarkan beban yang ada.

Demikian juga jika bangunan tersebut direncanakan sebagai bangunan 2 atau 3 lantai maka dimensinya setidaknya lebih besar dari fondasi bangunan 1 lantai.

Yuk ketahui jenis fondasi untuk rumah tingkat.

1. Fondasi Telapak

Jenis fondasi ini bentuknya berdiri sendiri dan berfungsi menumpu langsung kolom bangunan.

Perhitungan matematis perancangan fondasi ini diasumsikan bahwa telapak fondasi tidak akan melengkung jika terkena beban.

Baca Juga: Rumah A-frame yang Terjangkau Dapat Dibangun Hanya oleh Dua Orang

Dok. Rumah

Ilustrasi pembuatan fondasi.

Untuk bangunan rumah tinggal minimal dimensi fondasinya 1 m x 1 m.

Namun ada juga yang dimensinya 1,5 m x 1,5 m atau 2 m x 2 m.

Dengan ukuran yang besar seperti ini tidak menutup kemungkinan satu fondasi dengan fondasi yang lain saling berhimpitan karena jarak antar-kolomnya kecil.

Jika demikian maka satu fondasi setempat bisa digabungkan dengan fondasi lain yang ada di dekatnya.

Bentuk fondasi yang demikian disebut dengan fondasi kaki gabungan.

Penggabungan ini juga dilakukan untuk kolom yang berhimpitan langsung dengan dinding tetangga.

Kualitas beton yang dipakai untuk membuat fondasi setidaknya harus sama dengan kualitas beton untuk pelat lantai, balok, maupun kolom.

Jika perlu, kualitasnya satu tingkat di atasnya.

Umumnya beton yang dipakai adalah beton kualitas K 225 (19,3 Mpa).

Baca Juga: 3 Jenis Struktur Bangunan Bertingkat, Pilih Mana? Ini Plus Minusnya!

Diary Arsitek

Ilustrasi fondasi rumah adat kampung naga.

2. Fondasi Menerus

Fondasi yang dibangun dari pasangan batu kali ini berfungsi untuk menahan beban yang disalurkan melalui dinding.

Oleh karena itu fondasi ini dibuat di bawah, di sepanjang dinding bangunan.

Kedalaman fondasi untuk bangunan 2 lantai umumnya sekitar 1 m.

Namun, syaratnya fondasi ini harus digabung dengan fondasi setempat.

Sangat tidak disarankan jika bangunan 2 lantai, fondasinya hanya berupa fondasi menerus saja.

Di atas fondasi menerus harus dibuat balok sloof yang menjadi tumpuan dinding.

Fondasi menerus yang dibuat di sepanjang dinding bangunan dirancang agar bangunan tahan terhadap gempa.

Artinya strukturnya akan lebih kuat dan fleksibel ketika bangunan menerima beban horizontal berupa beban gempa.

Baca Juga: Mengenal Kolom Si Kaki Penopang Bangunan, Syarat Ideal Kekuatannya

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti