Jadi Struktur Bangunan, Ini Cara Ukur Kekuatan Beton dari Sifatnya

Rabu, 30 September 2020 | 07:00
Tab RUMAH

Ilustrasi penggunaan struktur beton pada bangunan.

IDEAOnline-Selain baja dan kayu, beton merupakan bahan yang lazim digunakan untuk membuat struktur bangunan.

Agar kekuatan beton sesuai dengan mutu beton yang direncanakan maka pada saat pencampurannya karakteristik mutu

betonnya perlu diperhatikan.

Salah satu karakteristik beton adalah sifat mudah dikerjakan atau workability.

Sifat ini akan memengaruhi kemudahan beton dituang, dikerjakan, dibentuk, dan dipadatkan.

Beton dengan sifat yang mudah dikerjakan ini terkait dengan keenceran/konsistensi beton.

Beton yang terlalu encer atau terlalu padat tentu tidak mudah dituang dan dikerjakan.

Untuk menguji sifat ini adukan beton dites dengan metode tes slump.

Tes slump adalah tes yang menggunakan alat seperti kerucut dengan ketinggian 305 mm, diameter lubang bawah 203 mm, dan diameter lubang atas 102 mm.

Caranya adalah letakkan kerucut tadi di atas permukaan papan yang rata.

Isi kerucut dengan campurn beton yang akan dites dari bagian atas.

Setelah kerucut terisi 1/3 dari ketinggiannya padatkan dengan cara menusuk-nusuk menggunakan besi.

Ulangi pengisian hingga beton memenuhi kerucut.

Baca Juga: Mengenal Kolom Si Kaki Penopang Bangunan, Syarat Ideal Kekuatannya

Kompas.com
Kompas.com

Ilustrasi struktur beton pada bangunan.

Angkat cetakan kerucut itu pelanpelan sehingga cetakan beton tidak rusak. Biasanya cetakan beton akan menurun.

Balik cetakan kerucut lalu ukur penurunan cetakan beton dari bibir atas cetakan kerucut.

Nilai slump adalah nilai pengurangan antara ketinggian cetakan kerucut dengan tinggi beton cetakan setelah terjadi penurunan.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1972-2008 tentang Cara Uji Slump Beton, Uji slump ini harus dilakukan dengan minimum 10 benda uji.

Nilai slump dari masing-masing benda uji memiliki nilai rentang dari 50 mm sampai 125 mm.

Jika nilai slump kurang dari 50 mm maka adukannya terlalu pekat atau kental.

Sedangkan jika nilai slump-nya lebih dari 125 maka adukannya terlalu encer.

Sifat beton ini sangat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kuantias semen, gradasi agregat, dan volume air.

Baca Juga: Beton Ringan Aerasi dan Papan Fiber Semen Pengganti Bata, Yuk Kenali!

Dok. Rumah

Ilustrasi

Kuantitas semen dan air sangat mempengaruhi sifat mudah dikerjakan ini.

Semakin banyak campuran semen dan airnya maka semakin besar sifat mudah dikerjakan.

Demikian juga jika gradasi agregat yang dipakai tersaring dengan benar maka akan meningkatkan sifat mudah dikerjakan ini.

Jika adukan beton tidak memenuhi syarat sifat mudah dikerjakan maka adukannya bisa ditambahkan adukan pasta semen yang berupa campuran air dan semen.

Sangat tdak disarankan jika adukannya terlalu kental hanya menambahkan airnya saja.

Penambahan kuantitas air dalam sebuah adukan tanpa adanya perhitungan akan menyebabkan kekuatan atau kualitas mutu beton menurun.

Penambahan air saja justru bisa membuat beton menjadi terlalu encer sehingga ketika pengeringan akan muncul pori di dalam beton.

Baca Juga: 3 Jenis Struktur Bangunan Bertingkat, Pilih Mana? Ini Plus Minusnya!

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya