IDEAonline- Sebagaimana diketahuibeberapa teror mulai bermunculan di pemukiman warga pada bulan April2020 lalu.
Sejumlah tanda 'misterius' muncul di beberapa perumahan di Solo Raya saat pandemi Corona.
Tanda tersebut muncul dalam beragam bentuk.
Baca Juga: Bumbu Dapur Ini Ternyata Dapat Lenyapkan Bau Pengap, Mudah dan Murah!
Baca Juga: Bersiap Pindah ke Kostan? Jangan Lupa Bawa 4 Benda Wajib Ini dari Rumah
Mulai dari tanda dari cat warna putih di tembok, sampai ikatan tali rafia di tiang listrik.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Andi Rifai mengakui pihaknya juga menemukan sejumlah tanda 'misterius' ini di beberapa titik Kota Solo.
Namun, ia enggan membeberkan lokasi penemuan tanda tersebut.
"Tanda semacam itu memang ada," kata Andi kepada TribunSolo.com, Senin (20/4/2020).Andi menuturkan pihak kepolisian masih menyelidiki arti tanda misterius tersebut.
Pasalnya, sebelum ini, fenomena bermunculannya tanda-tanda tersebut tak ditemui.
Andi menegaskan pihak kepolisian tidak segan-segan mengambil langkah tegas terukur bila menjumpai aksi kriminal yang mengancam petugas maupun masyarakat.
Di berbagai forum media sosial, kemunculan tanda-tanda itu sering dibahas netizen.
Tanda-tanda itu kerap disebut sebagai 'kode maling'.
Dalam pembahasan netizen, kode itu konon menggambarkan bisa tidaknya sebuah rumah untuk dijarah.
Meski demikian, hingga kini belum ada yang bisa membuktikan, apakah tanda itu memang digunakan sebagai kode oleh para pelaku kriminalitas.
Kode Lampu Rumah
Baca Juga: Siap Siaga Saat Banjir Tiba Walau Miliki Hunian Bertingkat, Ini yang Mesti Disiapkan!
Januari lalu, kepolisian di Batam mengungkap dua tanda yang biasa diperhatikan oleh 4 pelaku pencuri spesialis rumah kosong yang diamankan oleh Polsek Sagulung.
Tanda yang pertama adalah saat lampu rumah hidup di siang hari dan tanda yang kedua adalah tidak ada sandal di depan atau di pintu rumah.
Untuk mengelabui warga sekitar, pelaku berpura-pura hendak bertamu, setelah kondisi aman satu orang menyelinap masuk ke dalam rumah dengan membongkar jendela.
Saat melakukan aksinya pelaku biasanya berjumlah dua atau tiga orang, satu orang masuk ke dalam rumah, satu orang menunggu instruksi di luar rumah dan satu orang lagi memantau situasi.
"Jadi mereka ini tim, punya tugas masing-masing," kata Kapolsek Sagulung, AKP Riyanto.
Dia menjelaskan, setelah pelaku utama masuk ke dalam rumah dan melihat kondisi di dalam rumah.
Pelaku kedua masuk dan menyikat harta benda yang bisa diambil.
Dalam melaksanakan aksinya pelaku hanya butuh waktu dia sampai tiga menit.
"Jadi para pelaku ini, hanya mengincar barang yang mudah diambil, seperti Televisi dan homteater. Untuk barang lainnya tidak diambil," kata Riyanto.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Parket Laminate Tahan Gores dan Tahan Air!
Dia menjelaskan setelah mendapatkan barang. Pelaku langsung keluar rumah dan membawa hasil curiannya.
"Untuk barang hasil curian dikumpulkan dan dijual melalui media sosial," kata Riyanto.
Menurut IDEAonline ada beberapa cara agar hunian aman dari maling, ini dia:
Teralis
Agar Teralisdapat menahan pencuri masuk, atau paling tidak memperhambat dan memperlama pencuri masuk ke rumah, pilih Teralisdengan bahan yang baik.
Sekarang ini, ada 4 pilihan bahan Teralisyakni kayu, besi, aluminium, dan baja.
Dari segi keindahan, Teraliskayu memang paling baik karena tidak membuat rumah terkesan terpenjara.
Namun dari segi keamanan, Teraliskayu paling rawan dibobol pencuri karena ia sangat mudah dipotong.
Baca Juga: Air Kopi Ampuh Hilangkan Bau Pesing di Kamar Mandi, Jangan Lupa Siapkan Cairan Ini Juga!
Sedangkan Teralisaluminium harganya relatif lebih murah ketimbang kayu dan baja, juga tahan karat, namun ia lunak sehingga mudah digergaji.
Teralisbesi ataupun besi tempa adalah Teralisyang paling umum dipakai.
Bahan ini cukup kuat, butuh waktu untuk menggergajinya jika dibandingkan aluminium.
Bahan yang paling kuat adalah baja, namun tentu saja harganya jauh lebih mahal ketimbang semua bahan lainnya.
Semoga membantu!
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)