Taklukkan Iklim dan Hawa Panas di Dalam Rumah dengan 4 Hal Ini!

Sabtu, 10 Oktober 2020 | 10:30
Dok. Serial RUMAH

Tanaman di sekitar rumah membantu menyegarkan udara.

IDEAOnline.co.id - Rumah saya atapnya sudah model joglo, tetapi kok, tetap terasa panas, ya?”

Keluhan semacam ini seringkali terlontarkan.

Hampir semua orang berpikir bahwa dengan menggunakan atap miring dan meniadakan plafon akan menyebabkan ruangan dalam rumah menjadi lebih sejuk.

Padahal tidak demikian.

Salah satu alasan mengapa manusia membuat bangunan adalah karena kondisi alam dan iklim tempat manusia berada tidak selalu pas menunjang aktivitas yang dilakukannya.

Aktivitas manusia yang beraneka ragam memerlukan kondisi iklim mikro tertentu yang bervariasi pula.

Dengan bangunan, diharapkan iklim luar (makro) yang tidak menunjang aktivitas manusia dapat dimodifikasi dan diubah menjadi iklim dalam (bangunan) yang lebih sesuai.

Berikut beberapa hal yang dapat dipakai untuk “menjinakkan” kondisi iklim luar yang tidak sesuai agar menjadi iklim dalam (bangunan) yang diinginkan.

Baca Juga: Kolam Ikan di Bawah Lantai Teras, Begini Membuat Konstruksinya

Ilustrasi Insulasi panas.

1. Tanam Pepohonan

Rumah tropis sebaiknya memiliki beranda yang cukup lebar dengan penutup atap miring ke arah beranda.

Beranda di rumah tropis dapat berfungsi sebagai ruang perantara sekaligus sebagai penahan dan penyaring udara panas antara ruang luar dan ruang dalam.

Dengan demikian keberadaan beranda akan meneduhkan dan menyejukkan ruangan di bagian dalam rumah.

2. Punya Beranda

Secara arsitektural, beberapa fungsi lain yang diwadahi di dalam beranda ini adalah sebagai penegas pintu masuk ke dalam bangunan, dan sebagai tempat penerima tamu.

Rumah tropis sebaiknya juga memiliki teritisan yang cukup lebar untuk menahan sinar matahari masuk langsung ke dalam rumah.

Selain beranda, agar dapat mengurangi rasa panas di dalam ruangan, di sekitar rumah sebaiknya ditanami pepohonan yang dikombinasikan dengan tanaman perdu atau semak.

Dengan adanya “dinding” tanaman tersebut, maka udara panas dan polusi dapat tersaring dan dapat dihambat masuk ke dalam rumah.

Ilustrasi ventilasi atap.

3. Pakai Insulasi di bawah Atap

Ada solusi untuk menurunkan suhu udara di bawah atap yang membuat ruangan di bawahnya terasa lebih sejuk.

Kamu dapat menggunakan bahan insulasi yang dipasang di bawah atap.

Insulasi atap biasanya dipakai pada bangunan besar seperti pabrik.

Pabrik yang menggunakan atap seng atau asbes akan membuat udara di dalamnya sangat panas dan memang biasanya pabrik tidak menggunakan langit-langit.

Bahan insulasi yang digunakan adalah lembaran aluminium foil yang di bawahnya dilapisi dengan glass-wool.

Lembaran aluminium foil akan merefleksikan panas sehingga diharapkan tidak menembus ke bawah.

Dan sisa panas yang masih menembus lapisan ini akan “diserap” oleh lapisan di bawahnya, yaitu glass-wool.

Memasang insulasi semacam ini di dalam rumah memang tidak mudah.

Apalagi kalau pemasangan lapisan pada rumah yang sudah jadi, hampir tidak dimungkinkan.

Kecuali kalau kamu sedang membongkar atap atau langit-langit, pemasangan menjadi lebih mudah.

Baca Juga: Rumah yang Membingkai Alam dengan Kaca, Respons Positif pada Alam

4. Ventilasi di Atap Teritisan

Ventilasi pada atap memang sangat dibutuhkan.

Tapi bagaimana jika tidak memungkinkan membuat ventilasi pada sopi-sopi, seperti yang selama ini sering dibuat?

Jangan khawatir. Kiamu bisa membuat ventilasi pada teritisan, yang rasanya tidak akan menyulitkan.

Pada teritisan, gantilah plafon tripleks atau gipsum dengan kisi-kisi. Kisi-kisi dapat dibuat dengan menggunakan kayu reng berukuran 2 cm x 3 cm.

Agar binatang penganggu tidak dapat masuk, dapat pula ditambahkan kawat ayam atau kawat kasa.

beranda

Baca Juga: Manfaat Atap Tingkat dan Menara Angin pada Rumah Tradisional Indonesia

#berbagiIDEA #BerbagiCerita #BisaDariRumah #GridNetwork

Editor : Akhmad Juanda

Baca Lainnya