IDEAOnline-Sebuah bangunan mencirikan keadaan dan kondisi suatu tempat.
Apalagi untuk daerah-daerah yang memiliki karakter tersendiri.
Masyarakat tradisional tak bisa dilepaskan dari bentuk atap miring, apapun jenis material rangka dan penutup atapnya.
Bentuk atap miring dinilai sesuai dengan kondisi cuaca atau iklim.
Bentuk miring dianggap cocok untuk menyalurkan air hujan agar cepat turun.
Namun, kemajuan teknologi dan perkembangan arsitektur saat ini memunculkan material dan desain inovatif yang dapat mengakomodasi segala keterbatasan yang ada (iklim/cuaca, sempit/luasnya lahan, dan tuntutan efisiensi dalam penempatan suatu elemen bangunan).
Baca Juga: Ini Cara Pasang Atap agar Bebas Masalah menurut Ahli Konstruksi
Artinya, akan selalu ditemukan solusi.
Contoh mudahnya seperti ini.
Munculnya bentuk atap lengkung adalah sebagai solusi atas kondisi bentang yang semakin jauh.
Bahkan, karena alasan estetika seorang arsitek dapat menerapkan bentuk ini.
Jadi, tak lagi terikat dengan lingkungan setempat.
Banyak alternatif bentuk atap dapat diciptakan.
Syaratnya, tetap setia pada konteks dan optimal dalam memanfaatkan teknologi.
Atap lengkung merupakan atap yang menggunakan lembaran bidang yang diletakkan melengkung secara horizontal pada sisi lantai atap.
Baca Juga: Berjaya Selama Puluhan Tahun, Ini Alasan Mengapa Baja Lapis Naik Pamor
Kelebihan
- Memiliki bentuk unik karena terlihat sangat elastis dan organik.
- Mengakomodasi bangunan dengan bentangan yang cukup lebar
Penggunaan material atap yang kaku dan keras akan sulit diterapkan pada bentuk jenis atap ini.
Material
- Rangka atap: kayu, baja ringan.
- Penutup atap: bitumen
#berbagiIDEA