Punya Wawasan Pas-pasan Soal Adenium? Usaha Pembibitan Bonggol  Saja!

Jumat, 16 Oktober 2020 | 07:30
Serial RUMAH

Ilustrasi pembibitan bonggol tanaman adenium.

IDEAOnline-Segmen usaha pembibitan bonggol cukup menguntungkan bagi yang memiliki wawasan “pas-pasan” tentang adenium.

Hanya dengan modal wawasan tentang penanaman biji serta pembudidayaannya hingga menjadi bonggol yang kokoh dan besar sudah cukup untuk menjalankan usaha ini.

Segmen usaha ini difokuskan pada penyediaan bibit untuk batang bawah atau sering disebut bonggol.

Bonggol yang akan digunakan untuk perbanyakan vegetatif (tidak kawin) harus memiliki bentuk yang bagus, kokoh, dan menawan.

Sebagaimana diketahui, selain memiliki bunga yang indah, bonggol adenium mempunyai keunikan, yaitu dapat dibentuk sesuai keinginan.

Baca Juga: Berbisnis Tanaman Adenium, Ini Cara Meningkatkan Nilai Jualnya

Serial RUMAH

Ilustrasi adenium yang terawat, semua bagiannya (bunga, daun, akar, bonggol) menarik.

Semakin indah bentuk dan ukuran bonggol, semakin mahal harganya.

Kamu tidak perlu susah-susah untuk mempelajari jenis adenium apa yang terbaru atau yang paling ngetren di pasaran.

Kamu juga tidak perlu mempelajari teknik grafting dan pembudidayaan adenium hingga memiliki bunga yang banyak dan cantik.

Kalau ingin variasi, kamu dapat mempelajari bagaimana cara membuat bonggol dengan bentuk-bentuk yang unik.

Hal tersebut sudah merupakan nilai tambah bagi usaha bonggol adenium kamu.

Bonggol dapat dibudidayakan dari biji dan stek.

Namun, yang paling banyak dilakukan adalah pembibitan bonggol yang berasal dari biji.

Baca Juga: Berkebun untuk Hobi sekaligus Bisnis Salon Adenium, Apa Modalnya?

Serial RUMAH

Ilustrasi adenium.

Sebab bentuk bonggol yang menawan akan lebih cepat terbentuk bila tanaman dihasilkan dari biji, bukan dari stek batang.

Bonggol berumur sekitar 6 bulan sampai 1 tahun paling banyak dipasarkan karena pada saat itu bonggol umumnya sudah memiliki titik tumbuh dan siap untuk dilakukan grafting.

Harga bonggol di pasaran bergantung pada besar dan bentuk bonggol, namun umumnya berkisar Rp7.500—Rp12.000 pertanaman.

Konsumen bonggol adenium mayoritas adalah usahawan adenium yang juga bergerak pada segmen usaha adenium lain, seperti pembibitan tanaman atau tanaman jadi/dewasa.

Sehingga jarang sekali terjadi pembelian bonggol secara eceran karena tidak banyak pehobi atau kolektor yang mau membudidayakan tanaman adenium dari mulai bonggol atau melakukan teknik grafting sendiri.

Pembelian banyak terjadi secara borongan, lalu dibudidayakan, kemudian kembali dijual.

Baca Juga: Pembibitan Tanaman Adenium jadi Bisnis Menarik? Cari Tahu di Sini!

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya