Hunian di Bukit atau di Lembah, Dampak Keberuntungannya ala Feng Shui

Selasa, 20 Oktober 2020 | 20:33
tribunnews.com

Ilustrasi bangunan di lereng gunung.

IDEAOnline-Beberapa kota besar di Indonesia atau kota-kota metropolitan di seluruh dunia memiliki topografi lahan yang unik karena berada di area perbukitan dengan kontur tanah yang naik turun.

Apabila lahan yang berkontur dijadikan sebagai lahan hunian, seni Feng Shui dapat mengulas lebih banyak pilihan atas nilai lahan yang diteliti dan menawarkannya dalam penjabaran tentang keberuntungan serta kemalangan.

Bangunan atau rumah yang didirikan pada lahan yang berkontur, menurut pengamatan Feng Shui, mempunyai kriteria dan dampak, menurut Mas Dian, MRE, pakar Feng Shui.

Di Dasar Lembah

Bangunan yang terletak di dasar lembah atau dasar jurang sudah pasti posisinya paling rendah.

Para praktisi Feng Shui biasanya tidak mau menganjurkan kliennya untuk menempati lokasi dimaksud, sebab nilai Feng Shui-nya buruk sekali.

Akibat yang sering ditimbulkan antara lain adalah, bila hujan, mudah banjir dan kena longsor. dan kalau ada gempa, tanah yang longsor bisa mengubur bangunan.

Baca Juga: Apa Alasan Tanaman Dikaitkan dengan Filosofi Feng Shui? Ini Jawabnya!

tribunnews.com

Ilustrasi bangunan di tanah berkontur.

Di Puncak Bukit

Banyak orang mengira rumah yang terletak di puncak bukit nilai Feng Shui-nya paling top, paling kuat, dan paling baik.

Pemikiran ini salah! Letak seperti ini justru menyebabkan hal-hal sebagai berikut.

Tidak ada perlindungan atau sandaran sehingga tidak memiliki pertahanan yang kuat dari sisi bisnis sehingga bisa bangkrut dan sumber masalah keharmonisan hidup.

Banyak angin jahat dan angin kelewat kencang masuk dari 8 penjuru, yang mengakibatkan karier mendapat masalah bertubi-tubi.

Mengundang banyak bahaya dan bencana, seperti petir, angin badai, atau tanah longsor.

Qi sebagai energi vital bagi kehidupan mudah tersapu angin kencang.

Akibatnya kehidupan juga berantakan.

Ini bisa berpengaruh buruk pada keturunan dan kehidupan perkawinan.

Di Lereng Bukit

Bangunan yang dianggap baik dalam ilmu Feng Shui adalah yang terletak di tengah dan lereng bagian atas.

Sedangkan untuk area lembah yang ada pada lahan perbukitan, lokasi yang dianggap baik ada pada lahan yang sedikit lebih tinggi.

Baca Juga: Tujuh Saran Feng Shui untuk Kamar Tidur, Ranjang Tidak Boleh Dekat Pintu, Mengapa?

tribunnews.com

.Ilustrasi bangunan di perbukitan

Untuk posisi ini, masih ada beberapa pertimbangan penting sebagai berikut.

  1. Letaknya lahan untuk bangunan tidak di bawah jalan.
  2. Bagian belakang ada sandaran bukit, dan bukan jurang.
  3. Ssisi kiri lebih tinggi dari bagian kanan
  4. Bagian depan memiliki pandangan lapang, dan bukan dinding bukit.
Apabila kedudukan dan arah hadap rumah selaras dengan unsur magnetik penghuni (unsur magnetik dihitung berdasarkan kelahiran), ditambah organisasi tata ruang yang benar, kehidupan penghuni akan mendapat karunia dan sukses, sebab atmosfernya sangat mendukung.

Di Dataran Rendah

Rumah di dataran rendah nilai Feng Shuinya sedang-sedang saja.

Apabila ingin meningkatkan nilai Feng Shui seperti yang diharapkan, biasanya diselesaikan dengan memodifikasi kontur tanah ke bentuk tertentu sesuai irama alam.

Kemudian menambahkan elemen penguat Feng Shui, seperti kolam ikan, formasi saluran, lampu, permainan warna, atau menambahkan tanaman tertentu dan lainnya.

Modifikasi ini cukup membantu untuk meningkatkan atmosfer Feng Shui ke penataan yang lebih baik, terutama di lahan perkotaan yang mayoritas datar.

Baca Juga: Kata Feng Shui: Jangan Lakukan 4 Hal Ini Saat Mendesain Dapur

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti