Waspada Megathrust, Ternyata Gempa 5,9 M yang Terjadi di Pangandaran dan Solo Tak Berpotensi Tsunami

Senin, 26 Oktober 2020 | 10:05
twitter

Gempa 5,9 M Terjadi di Pangandaran, Getaran Terasa hingga Solo dan Tak Berpotensi Tsunami

IDEAonline - Saat ini, baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah, tengah berjuang memerangi pandemi virus corona (Covid-19).

Belum selesai masalah virus ini,beberapa minggu lalu warganet sibuk soalPulau Jawa bagian selatan akan dilandagempa megathrust.

Ternyatabencana inibaru sajaterjadi kemarin diKabupaten Pangandaran.

Gempa terkini

Kali ini gempa dengan magnitudo 5,9 terjadi pada Minggu (25/10) pukul 07.56 WIB.

Baca Juga: Agar Cepat Laku, Sesuaikan Harga Sewa Kontrakan dengan Pasar, Jangan Lupa Lakukan 5 Hal Ini!

Baca Juga: Diawali Sebagai Pengawal Pribadi Sang Mantan Istri, Kini Sifat Asli Puput Nastiti Devi Dibongkar Tetangga Sekitar Rumah: Kalau Sama Kita Pasti Tegur Sapa

Pusat gempa ada di laut tepatnya di 90 km Barat Daya Kab. Pangandaran dengan kedalaman 10 Km.

Gempa dirasakan hingga Sukabumi, Cilacap, Kabupaten Bandung hingga Kuningan.

BMKG mengungkapkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Selain itu, warga di sekitar Solo juga merasakan getaran gempa tersebut.

Berdasarkan pantauan di kantor Tribunnews di Jalan Adi Sumarmo No.333, Plalangan, Klodran, Kec. Colomadu, Kabupaten Karanganyar, gempa yang terjadi beberapa detik itu membuat lampu yang tergantung bergerak beberapa saat.

Baca Juga: Menilik Kembali Dampak Buruk di Tubuh Saat Gunakan Sedotan Plastik, Bahkan Bisa Buat Gigi Berlubang!

Kepanikan juga terjadi pada masyarakat di Pangandaran.

Dikutip dari Kompas.com, beberapa orang di sekitar pantai sempat panik dan menghindari area pantai.

"Kepanikan pasti ada, khususnya yang beraktivitas di pinggir pantai panik, sebagian ada yang menghindari pantai. Namun situasi sekarang aman dan kondusif," jelas Ketua Tagana Pangandaran, Nana Suryana.

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas