Reduce, Reuse, Recycle untuk Optimalkan Fungsi Barang, Ini Caranya!

Kamis, 05 November 2020 | 10:30
Foto Richard salampessy

Ilustrasi rumah yang perabotnya hasil ricycle dan reuse barang bekas atau lama.

IDEAOnline-Mengoptimalkan fungsi adalah pripsip berpikir masyarakat urban.

Hal ini dapat diwujudkan dalam tiga tindakan ini.

Pertama, mengurangi pembelian atau penggunaan barang yang akhirnya nanti hanya akan berakhir sebagai sampah (reduce).

Kedua, memperpanjang masa pakai barang dengan memakai kembali barang lama/bekas.

Tak segan memakai barang lama yang masih berfungsi (reuse).

Ketiga. mendaur ulang barang lama agar bisa digunakan kembali dalam bentuk lain (recycle).

Tiga kata kunci pemakaian material: Reuse, Reduse, Recycle diwujudkan dalam tindakan sebagai berikut.

Misalnya baja sebagai kolom/struktur utama bangunan.

Pertimbangannya material baja dapat digunakan ulang (reuse).

Jika beton digunakan sebagai kolom maka saat renovasi, beton akan menjadi sampah belaka.

Kayu dipilih sebagai material lantai, demikian juga furnitur di dalamnya.

Karena kayu dapat didaur ulang (recycle) menjadi material lain yang memilki nilai kegunaan tertentu untuk diolah menjadi plywood misalnya.

Baca Juga: Kayu Bekas ‘Naik Kelas’ dan Berubah Fungsi di Rumah Pecinta Kayu Ini

Lantai memanfaatkan material recycle, dari konblok, bagian tengah ditanami rumput.

Untuk mempercepat proses pengerjaan bangunan, setelah struktur/kolom terbentuk, dipilih material fabrikasi.

Misalnya beton precast dipilih sebagai bahan pembentuk dinding luar.

Sedangkan dinding dalam bukan menggunakan dinding beton melainkan panel dari gypsum.

Untuk mempercepat proses pengerjaan bangunan sehingga biaya hemat, material fabrikasi juga lebih menguntungkan karena dalam pembangunan tidak banyak material yang terbuang, dibandingkan jika menggunakan material semen, batu bata, pasir sebagai pembentuk dinding.

Sisa material tersebut umumnya tidak dapat dimanfaatkan lagi ketika proses pembangunan selesai.

Sistem pencahayaan alami yang memanfaatkan bukaan didapat dengan penggunaan kaca pada beberapa sisi rumah.

Untuk atap menggunakan komposit aluminium krn material ini memberi perlindungan yang cukup dan mampu menahan panas.

Penggunaan glassblock berongga sebagai pembentuk dinding, yang umumnya material ini digunakan sebagai material perkerasan di area luar.

Baca Juga: Berbagi IDEA Biar Barang Bekas Jadi Berkelas, Lakukan Upcycle Yuk!

Greentumble
Greentumble

Mencegah sampah dengan belajar zero waste, langkah awal penerapan Reduce.

Selain memilki bentuk yang unik, glass block menawarkan sirkulasi udara yang optimal bila digunakan sebagai material dinding.

Menggunakan yang sisa juga dilakukan dengan beberapa hal ini.

1. Parket: kayu sisa yang tidak selalu berwarna sama disusun menjadi lantai parket yang menghasilkan nunasa dinamis tersendiri.

2. Pintu garasi: kayu sisa yang dirangkai pada besi yang menjdai bingkai pintu menciptakan pola dan irama yang menarik karena kewajarannya.

3. Pintu laminasi: pintu dengan beberapa gradasi warna kayu yang disusun dari potongan kayu tipis yang dilaminasi.

Untuk meminimalkan penggunaan volume kayu, perancang tidak memakai kusen pintu dan mencari solusi engsel yang tepat yang memungkinkan dipasang langsung pada beton.

4. Kursi taman: kursi taman dibentuk dari bilah kayu hasil pemanfaatan kayu sisa.

Untuk memperkuat konstruksi dia dibentuk dengan rangka besi yang dipasang secara kantilever pada salah satu dinding di taman atap.

5. Shading kayu: dibuat dari bilah tipis hasil pemanfatan kayu sisa.

Baca Juga: Hunian Jadi Ruang Pamer Produk, Sulap yang Bekas Jadi Bekelas

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya