Tetap Jaga Jarak Meski sudah Pakai Masker, Seberapa Jauh Idealnya?

Kamis, 05 November 2020 | 14:00
Kompas.com

Ilustrasi penumpang pesawat memakai masker selama penerbangan.

IDEAOnline-Memakai masker adalah salah satu cara untuk menekan penyebaran Covid-19.

Selain memakai masker, ada sejumlah protokol kesehatan lain yang harus dipatuhi.

Di antaranya rajin mencuci tangan dan menjaga jarak.

Lalu, jika sudah memakai masker, haruskah kita tetap menjaga jarak?

Jawabannya, tentu saja harus.

Banyak orang mungkin sudah tahu jawabannya, tetapi tidak menerapkannya dan menganggap memakai masker sudah cukup.

Profesor kedokteran dari University of Manitoba, Winnipeg, Kanada, Dr. Anand Kumar mengatakan, masker medis dan non-medis hanya mereduksi jumlah partikel dari hidung dan mulut, bukan mengeliminasinya.

Termasuk jika masker yang digunakan adalah masker N95, yang disebut memiliki kemampuan menyaring partikel paling optimal.

Sebagian besar masker dapat mengurangi penyebaran partikel sekitar 80 persen, sehingga 20 persen partikel sebetulnya masih keluar.

Itulah mengapa protokol jaga jarak tetap penting untuk dipatuhi.

"Seberapa jauh (harus menjaga jarak)? Tidak ada yang benar-benar tahu," ujar Kumar kepada CBC News.

Baca Juga: Kata Ahli: Agar Efektif, Masker Kain Harus Dicuci dengan Mesin Cuci setiap kali Habis Dipakai

Kompas.com
SHUTTERSTOCK/Burin P

Ilustrasi penggunaan masker cegah penularan lewat airbone (udara).

Mengenakan masker membuat partikel yang lebih besar jatuh di dekat pemakai masker ketika mereka batuk atau bersin sebelum mencapai orang lain.

Mengenai jaraknya, semakin jauh jaraknya, semakin besar perlindungannya, baik kita mengenakan masker atau tidak.

Menurut Kumar, menggandakan jarak antara diri kita dan orang lain dapat mengurangi partikel virus yang mengenai kita sekitar delapan kali lipat.

Jadi, seberapa dekat kita bisa berdekatan dengan orang lain ketika mengenakan masker?

Profesor kimia dari Duke University di Durham, Amerika Serikat, Martin Fischer mengatakan, tidak ada jawaban yang pasti, yang didasari oleh pengukuran keefektifan berbagai masker.

Sebab, risiko penularan bergantung pada banyak faktor, seperti seberapa baik perlindungan yang diberikan oleh masker yang kita kenakan untuk menahan partikel dan berapa lama interaksi kita dengan orang lain.

Kumar dan ahli lainnya mencatat bahwa pendekatan seperti memakai masker dan jarak harus dianggap sebagai lapisan perlindungan yang diterapkan bersama, dan tidak menggantikan satu sama lain.

Jadi lakukan sebanyak mungkin upaya untuk melindungi diri kita secara maksimal.

Ahli virologi Australia, McKay mengilustrasikan hal ini dengan analogi keju Swiss.

Menurutnya, virus bisa menembus lubang di beberapa irisan. Tetapi jika kita memiliki banyak lapisan perlindungan, virus tidak akan menembus seluruh balok keju. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sudah Pakai Masker, Seberapa Penting Tetap Menjaga Jarak?

#berbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas