IDEAonline –Beberapa saat setelahtiba di kediaman keluargaSantoso W. Reksoprodjo di daerah Pejaten, Jakarta Selatan, kami langsung diajakke lantai atas, melaluitangga yang ada dibagian depan rumah (Tabloid RUMAH edisi 89).
Mengapa tidak ke lantaibawah lebih dulu?
Baca Juga: Terungkap Solusi Dinding Mengembung dan Kopong hingga Berjamur, Jangan Asal Perbaiki!
Baca Juga: Lavender Hingga Cengkeh Ternyata Mujarab Usir Lalat di Rumah, Kok Bisa?
“Inilah konsep dasarrumah panggung. Di sini, kegiatanutama dilakukan di lantai atas,” jawabSanto—panggilan akrab Santoso W. Reksoprodjo.
Konsep bertinggal sepertiini umurnya sudah tua sekali.
Dulu, nenek moyang kita membuat strukturyang dinaikkan karena beberapaalasan—seperti menghindari binatangbuas dan mencegah kelembaban (terutama pada lingkungan berair).
Pada rumah panggung modern milikSanto, arsitek sekaligus pemilik rumahini, Anda dapat menyaksikan bagaimanakonsep rumah panggung tradisionalditerjemahkan dalam bangunanmodern.
Seperti rumah pada umumnya, sebelum memasuki ruang tamu/keluarga, terdapat teras yang terbukadan asri (di lantai atas). “Saya biasa menerima tamu di teras ini,” ujar Santo.
Ruang-ruang yang ada di lantai atasadalah ruang tamu/keluarga, ruangmakan, ruang tidur, dan kamar mandi.
Lantai bawah dimanfaatkan untuk ruangservis, garasi, kamar anak, dan ruangmakan.
Baca Juga: Lavender Hingga Cengkeh Ternyata Mujarab Usir Lalat di Rumah, Kok Bisa?
Arsitek yang berkantor di daerahTebet, Jakarta Selatan, ini melanjutkan, “Bedanya dengan rumah tradisional—yakni melakukan kegiatan memasak di lantai atas—saya meletakkan dapurdi bawah untuk alasan keamanan, jaditidak boleh ada api di lantai atas.”
Konstruksi Panggung
Konstruksi panggung adalah warisanbudaya dalam membuat bangunan darinenek moyang kita. Tengoklah rumahtradisional di Sumatera, Kalimantan, atau Sulawesi, rata-rata berupa rumahpanggung.
Konstruksi yang “diangkat ke atas” seperti ini menuntut penggunaanstruktur yang ringan. Santo memilihbaja hollow sebagai kolom dan balokutama dengan bentang maksimal 5 mdan sambungan antarbesinya dilas.
Iaberkomentar, “Paling baik sebenarnyaadalah sambungan dengan baut, tapi di sini saya hanya mengelasnya.”
Baca Juga: Lavender Hingga Cengkeh Ternyata Mujarab Usir Lalat di Rumah, Kok Bisa?
Sambungan dengan baut membuatkonstruksi tidak kaku sehingga apabilaterjadi gempa, bangunan tidak akanrubuh tapi mengikuti arah gerakan.
Sedangkan untuk atap, digunakanstruktur atap baja yang dilapis dengankalsiboard. Konstruksi antigempa jugaditemui pada struktur bawah.
Santo menggunakan pondasi umpak/setempat dari beton bertulangpada tiap kolom. “Tidak perlu sloof karena saya tidak memakaidinding bata sehingga beban bangunan tidak berat,” jelasayah 2 anak ini.
Lantai atas tidak seluruhnya di-dak, hanya dibawah teras, kamar mandi, dan tempat AC.
Sebagian besarstruktur lantai atas menggunakan balok-balok kayu damarkayu berjarak 60 cm dan dilapis multipleks 2 cm.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)