IDEAOnline-Biaya memegang peranan penting dalam mewujudkan desain dapur idaman.
Rencanakan dengan cermat sesuai kemampuan finansial.
Tinggal di ruangan yang penataannya sesuai dengan keinginan hati pasti akan selalu membawa suasana baik pada kehidupan.
Warna, material, hingga aksesori tambahan berupa peranti di ruangan tersebut juga mempengaruhi suasana yang tercipta.
Termasuk juga pada ruangan dapur, yang memiliki fungsi utama sebagai tempat untuk menyimpan dan memproses makanan.
Untuk mendapatkan dapur yang tepat, tak jarang jasa kontraktor dapur pun dilibatkan dalam prosesnya.
Perancangan, pemilihan material, hingga pembangunan dapur dikerjakan oleh kontraktor untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Nah, untuk mendapatkan dapur yang sesuai tersebut tentunya memerlukan biaya yang harus dibayarkan.
Baca Juga: Empat Ide Simpel Merancang Furnitur Dapur dengan Bentuk Compact
Anggaran Pembuatan Dapur
Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan sebuah catatan keuangan yang diperlukan pada sebuah proyek pembangunan.
RAB mencakup beberapa poin penting seperti ukuran pengerjaan, jenis dan harga material, serta biaya tukang dan biaya tak terduga.
Setiap poin-poin tersebut merupakan hal standar yang lazimnya ada dalam sebuah RAB pembuatan dapur.
Perlunya Sketsa
Proses penyusunan RAB biasanya dilakukan ketika sketsa rancangan dapur oleh jasa kontraktor telah disetujui klien.
Langkah penyusunan ini tentunya setelah dilakukan beberapa kali perubahan dalam rancangan desain dan juga material yang digunakan. Sehingga RAB menjadi lebih akurat.
Baca Juga: Lemak Menyumbat Saluran Buangan di Dapur, Atasi dengan Cara Ini
Patuhi RA B
Meskipun tidak mengikat, RAB haruslah dipatuhi.
Seringkali karena tidak sesuai dengan keinginan, klien tiba-tiba ingin mengubah desain dapur di tengah jalan.
Jika tetap dipaksakan, terdapat 2 risiko utama yang dapat timbul yang berkaitan dengan RAB.
Dapur yang tercipta tidak sesuai dengan idaman, atau membengkaknya anggaran.
Ukuran dapur yang terdapat di setiap rumah sangat variatif sesuai kebutuhan.
Akan tetapi, terdapat ukuran ideal yang dapat dijadikan patokan, yakni 1:10 dari luasan bangunan keseluruhan.
Contohnya adalah, dapur berukuran 2 m x 2 m yang terdapat pada bangunan dengan luas sekurang-kurangnya 39 m2.
Meskipun kecil, pembangunan dapur tersebut tetaplah harus menggunakan RAB dalam prosesnya.
Sesuai dengan tujuan awalnya, kendali atas arus keluar masuk keuangan akan lebih terjaga serta catatan pengerjaan pun terekam dengan sempurna.
Baca Juga: Wujudkan Dapur Modern bagi Kaum Urban, Bentuk seperti Apa yang Sesuai?
#BerbagiIDEA