IDEAonline –Sebenarnya, yang disebut waterproofing adalah bahan pelapis yang kedap air.
Otomatis, bahan ini bisa mencegah kebocoran.
Pemakaiannya tidak terbatas di atap saja, tetapijuga di dinding samping rumah, bak air, bahkankolam. Namun, tentu jenisnya berbeda-beda untuksetiap pemakaian.
Dilansir dariTabloid RUMAH edisi 75, Menurut Aceng Muhaemin (Assistant ManagerCustomer Relationship Management PT PropanRaya—produsen merek Ultraproof), aplikasiwaterproofing bisa dilakukan dengan kuas, roller, atau spray.
Baca Juga: Menambah Estetika, Bentuk Kanopi Makin Beragam Saja, Ini Pilihannya!
1. Lapisan pertama berupa waterproofing yangdiencerkan dengan air (10%) agar lebih menyatudengan permukaan yang dilapisinya.
2. Setelahnya baru dilapisi dengan waterproofi ngtanpa campuran.
3. Ini dilakukan sekali lagi, dengan arah pelapisanyang berlawanan agar kedua lapisan tadi saling “menganyam”.
Untuk memasang nok atau karpusan, Acengmenyarankan waterproofing dicampur semendan pasir dengan perbandingan 1:1:3, kemudiandicampur sedikit air.
Larutan ini kemudiandisapukan pada bagian luar karpusan. Tak perlukhawatir akan tampilan atap, karena pelapisantibocor ini tersedia dalamberbagai warna.
Walaupun dibuat tahan cuaca, secara berkalasebaiknya dilakukan pelapisan ulang waterproofi ngpada atap.
Lili Pratiwi (Bitumen Manager ShellCompanies in Indonesia—produsen merek Flintkote) menganjurkan, lapisan antibocor dilapis ulangsetelah timbul pecah-pecah atau gelembungpada permukaannya.
Menurut Lili, pelapisan iniumumnya dilakukan 5 - 10 tahun sekali. Caranya, lapisan lama dikerok dengan kape, dihilangkan darikotoran, kemudian baru dicat ulang.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)