Walau Tak Ada Tanda-tanda Rusak, Yuk Kurangi Efek Buruk dari Asbes, Begini Caranya!

Rabu, 18 November 2020 | 20:28
Roofing Consultants Group

Cara mengurangi Efek Buruk Asbes 

IDEAonline –Asbes yang murah dan gampang ditemui ternyatabisa membahayakan kita dan lingkungan sekitarnya.

Bagaimana mengurangi dampaknya? Kalau tak ada pilihan material lain selain asbes, ada beberapa cara untuk mengurangi dampak yangditimbulkan asbes.

Dilansir dari Tabloid RUMAH edisi 98, begini cara kurangi dampak buruk dari asbes.

1. Jika atapIDEA lovers menggunakan asbes, gunakanlahplafon untuk mencegah debu dan serat asbesjatuh ke dalam rumah.

2. Serat asbes bisa berterbangan dan terhirupjika ada bagian yang rusak atau terpotong.

Baca Juga: Jauhkan dari Bocor dan Lembap, Terungkap 5 Cara Agar Televisi di Rumah Tak Rusak Karena Cuaca Buruk!

Baca Juga: Sulit Mengatur Anak Soal Makanan, Contohlah Orangtua di Jepang Ini!

Karenanya ganti asbes setiap 5 tahun sekali, walaupun tidak ada tanda-tanda rusak.

3. Gunakan selalu penutup hidung ketika akanmendekati atau menangani asbes.

Di negara-negaraEropa, memotong dan memasang asbeshanya boleh dilakukan oleh ahli yang sudahberpengalaman.

4. Buatlah ventilasi yang baik. Ventilasi yangbaik akan mengurangi efek gas radon yangterkandung dalam asbes.

5. Mengecat asbes bukan solusi untuk mencegahterhirupnya asbes oleh kita. Asbes yang rusak, walaupun dicat tetap akan menimbulkandampak yang sama.

Baca Juga: Tak Takut dengan Pendukung Habib Rizieq, Nikita Mirzani Tampak Sindir Balik Emak-emak yang Datangi Hunian Mewahnya, ‘Dikira Rumah Gue Panti Jompo Kali’

Baca Juga: Belum Ada Seminggu Jadi Ratu di Istana Bekasi Milik Sule, Natalie Holscher Diterawang Akan Menjadi Pasangan yang Tak Terduga, Warganet Tak Akan Sangka

6. Di Amerika, beberapa penduduknya masihdiperbolehkan menggunakan asbes di luar rumahmereka (di udara terbuka).

Alasannya, jika seratasbes terlepas, dia akan langsung terbawa udaradan tidak terhirup oleh penghuni rumah.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya