Data Baru, Bukan Batuk Kering tetapi Kehilangan Penciuman atau Perasa adalah Gejala Paling Umum Covid-19

Selasa, 01 Desember 2020 | 10:00
kompas.com

Bukan batuk kering, kehilangan penciuman atau perasa adalah gejala baru Covid-19.

IDEAOnline-Batuk kering sudah lama dihubungkan dengan gejala Covid-19. Namun, ini bukan gejala Covid-19 paling umum.

Kembali ke belakang, pada awal tahun saat pandemi Covid-19 mulai menyebar, ahli mengatakan bahwa demam dan batuk kering adalah gejala umum Covid-19.

Beberapa bulan kemudian, ahli menemukan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 mengalami kehilangan indra penciuman dan perasa.

Setelah itu, muncul laporan bahwa orang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, juga mengalami sakit perut, kelelahan, dan kabut otak.

Gejala ini juga disebut umum terjadi.

Lantas, gejala apa yang paling umum pada Covid-19?

Di antara semua gejala yang sudah diketahui sejauh ini, data terbaru yang dihimpun peneliti di Office for National Statistics (ONS) menunjukkan bahwa gejala yang paling sering dilaporkan penderita Covid-19 adalah kehilangan indra penciuman atau perasa, yang disebut anosmia.

Dilansir BGR, Rabu (25/11/2020), sekitar 20-40 persen dari orang berusia 35 tahun ke atas yang terinfeksi Covid-19 mengalami gejala anosmia.

Hanya 15-20 persen di kelompok umur yang sama, yang mengembangkan gejala demam.

Dan hanya 13-18 persen yang mengalami batuk kering.

Data baru ini juga melaporkan, ada kesenjangan yang lebih mencolok di antara kaum muda.

Setidaknya ada 60 persen dari pasien Covid-19 di bawah usia 35 tahun, dalam penelitian ini, yang melaporkan kehilangan rasa atau penciuman atau anosmia.

Hanya 15-25 persen yang melaporkan demam, dan kurang dari 10 persen menunjukkan batuk.

Baca Juga: Waspadai! Rumah Makan dan Tempat Wisata jadi Tempat Rawan Penyebaran Covid-19

kompas.com
shutterstock

Ilustrasi kehilangan penciuman yang menjadi gejala baru covid-19, kata peneliti.

Data tersebut juga mengungkap, anak usia sekolah adalah kelompok yang paling kecil kemungkinannya menderita batuk.

Statistik menunjukkan, hanya 5 persen anak usia sekolah yang positif Covid-19 yang memiliki gejala batuk.

Hal ini menunjukkan bahwa batuk adalah gejala yang kurang spesifik untuk anak usia sekolah yang dites positif Covid-19.

Ini merupakan data pasien Covid-19 yang dihimpun sejak 15 Agustus hingga 26 Oktober 2020 di Inggris.

"Jumlah orang yang dites positif Covid-19 dengan gejala kehilangan rasa atau bau ( anosmia) meningkat paling banyak di semua kelompok umur," tulis tim peneliti dalam ringkasan laporannya.

Sudah jelas bagi para ilmuwan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 dengan berbagai macam usia, dari anak-anak hingga dewasa, dapat mengembangkan berbagai gejala.

Anosmia tak hanya terjadi pada pasien yang bergejala, tapi juga dialami oleh kelompok asimptomatik atau tidak bergejala.

Bagi orang yang dites Covid-19, anosmia umumnya terjadi tanpa diiringi gejala hidung tersumbat.

Peneliti mengatakan bahwa anosmia kemungkinan bisa menjadi hal penting untuk mendeteksi dini virus corona. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Gejala Covid-19 Paling Umum Bukan Batuk Kering, tapi Anosmia

#BerbagiIDEA

Tag

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber kompas