Apa yang Harus Diketahui Saat Millennial Bangun Rumah? Menciptakan Ruang untuk Melepas Stres Jawabannya!

Selasa, 01 Desember 2020 | 14:00
FOTO AHMAD QOIS • LOKASI BOBOBOX HOTEL, PASIRKALIKI, BANDUNG, JAWA BARAT

Minimalis Ala Milenial

IDEAonline-Desain masa kini tak bisa lepas dari gaya hidup yang berkembang. Hal ini juga yang berlaku untuk desain hunian.

Dilansir dari Majalah IDEA Edisi 185, Generasi milenial yang saat ini memegang andil dalam banyak aspek memiliki gaya hidup yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya.

Keluarga milenial menghabiskan waktu lebih banyak di rumah.

Mereka mulai enggan pergi keluar rumah karena mempertimbangkan banyak hal, terutama kemacetan yang membawa kerugian banyak hal mulai dari waktu, bahan bakar, hingga rasa lelah.

Faktor inilah yang menurut Yanuar, arsitek dari Aaksen Responsible Architecture, memunculkan sentuhan desain baru, yakni minimalis ala milenial.

Baca Juga: Data Baru, Bukan Batuk Kering tetapi Kehilangan Indra Penciuman atau Perasa adalah Gejala Paling Umum Covd-19

Baca Juga: Kini Sukses Hingga Miliki Hunian Mewah Lengkap dengan Taman Bermain Pribadi, Terbongkar Masa Lalu Ustadz Kondang yang Sempat Bulak Balik Penjara

PROPERTI SISCA TRIANA SARI & OVIAN AGINTA PATRA, BANDUNG, JAWA BARAT / ARSITEK AAKSEN RESPONSIBLE AR

Minimalis Ala Milenial

Yanuar mengungkapkan, minat terhadap gaya minimalis ala milenial ini tumbuh dari beberapa hal.

Pertama, soal gaya hidup keluarga milenial yang ingin menjadikan rumah tempat yang nyaman setelah seharian beraktivitas.

Mereka menciptakan ruang untuk melepas stres di rumah,” kata Yanuar.

Ruang untuk melepas stres tersebut bisa berbeda-beda bagi tiap keluarga, dan umumnya dikaitkan dengan hobi keluarga tersebut.

Baca Juga: Bertahun-tahun Korupsi hingga Hasilkan 'Gunungan Emas' di Kediamannya, Pejabat Tiongkok Tertangkap dengan Tumpukan Emas dan Uang Sekitar 500 Juta Dollar AS

Baca Juga: Membeli Rumah adalah Pilihan Cerdas Milenial di Saat Pandemi, Desain seperti Apa yang Cocok untuk Gaya Hidup Mereka?

Gaya hidup minimalis ini salah satunya dipengaruhi pemikiran Marie Kondo.

Buku dari penulis dan konsultan asal Jepang ini memberi pandangan baru buat keluarga milenial untuk memiliki benda secukupnya saja di rumah, dengan harga yang terjangkau, tapi tetap bisa hidup nyaman.

Own less, live more,” ungkap arsitek lulusan Universitas Parahyangan ini. Yanuar pun mengakui, kini pemilik rumah tidak lagi menemui arsitek dan desainer interior dengan tangan kosong.

Pemilik rumah sudah melakukan riset lewat media sosial danwebsite. Bahkan, mereka melakukan sendiri perburuan furnitur untuk mengisi rumah.Karena, rumah akan terasa nyaman dengan furnitur terbaik menurut sang empunya rumah.

“Pilihan furnitur terbaik tadi biasanya jatuh kepada produk dengan merek dan kredibiltas yang baik,” ucapnya. Begitu pula soal material.

PROPERTI SISCA TRIANA SARI & OVIAN AGINTA PATRA, BANDUNG, JAWA BARAT / ARSITEK AAKSEN RESPONSIBLE AR

Minimalis Ala Milenial

Untuk menghadirkan konsep minimalis ala milenial, pilihan material tentu tak boleh diabaikan.

Agusti Salman Farizi, yang akrab disapa Bojes dari Asep Development, mengatakan bahwa material ringan dengan pemasangan praktis jadi jawabannya.

Ia dan rekannya, Yanuar, menerapkan material praktis ini salah satunya lewat proyek kolaborasi mereka di Bandung bertajuk Nor House.

Rumah mungil dengan lokasi yang unik, berada di tengah permukiman padat dengan kondisi akses yang sempit. Kondisi ini menuntut keduanya untuk mencari material yang bisa dipindahkan dengan mudah.

Baca Juga: Kini Sukses Hingga Miliki Hunian Mewah Lengkap dengan Taman Bermain Pribadi, Terbongkar Masa Lalu Ustadz Kondang yang Sempat Bulak Balik Penjara

Baca Juga: Bertahun-tahun Korupsi hingga Hasilkan 'Gunungan Emas' di Kediamannya, Pejabat Tiongkok Tertangkap dengan Tumpukan Emas dan Uang Sekitar 500 Juta Dollar AS

PROPERTI SISCA TRIANA SARI & OVIAN AGINTA PATRA, BANDUNG, JAWA BARAT / ARSITEK AAKSEN RESPONSIBLE AR

Minimalis Ala Milenial

Pilihan pun jatuh pada material berbahansynthetic galvalumuntuk bagian fasad dan atap. Sementara, untuk pilihan material ringan lainnya, bagi Bojes saat ini pilihan pemilik rumah sudah mengarah pada material modular.

“Material yang mudah untuk dilepas-pasang banyak dipilih

karena menghemat waktu pemasangan dan praktis,” kata Bojes. Salah satu contoh material tersebut adalah material kayu lapis atauplywood.

Salah satu proyek mereka yang memanfaatkan teknologi modular ini adalah Bobobox Project, hotel kapsul yang pengerjaannya hanya memakan waktu 2 bulan.

Jadi tertarik untuk bangun hunian ala milenial ya, IDEA lovers

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : Majalah IDEA

Baca Lainnya