Jengkel Lalat Berkeliaran di Rumah dan Susah Ditangkap? Ini Rahasianya

Rabu, 09 Desember 2020 | 14:01
Kompas.com

Ilustrasi lalat menghinggapi makanan.

IDEAOnline.co.id - Kenapa lalat susah ditangkap?

Adalah satu dari sekian banyak misteri yang sempat menjadi teka-teki umat manusia selama ribuan tahun.

Di tahun 2014, para ilmuwan telah mengantongi jawaban atas pertanyaan itu.

Dalam laporan ilmiah yang terbit di jurnal Science edisi 10 April 2014, peneliti menyebut bahwa lalat memiliki sayap yang dapat merespons ancaman secepat jet tempur.

Inilah kenapa kita sulit menangkapnya dan lalat tampak melesat sangat cepat.

Serangga seperti lalat buah memanfaatkan kekuatan aerodinamis dalam satu atau dua kepakan untuk mengubah arah dengan sangat cepat.

Menurut para ilmuwan gerakan lalat itu terjadi begitu cepat, hanya kurang dari seperseratus detik.

Oleh sebab itu, para ilmuwan membutuhkan tiga kamera berkecepatan tinggi, masing-masing kamera mampu mengambil 7.500 foto setiap detik.

Ahli menemukan bahwa saat lalat buah (Drosophila hydei) melarikan diri, mereka terbang berputar 90 derajat atau lebih, kadang-kadang terbang hampir terbalik tapi sangat terkontrol dan spesifik.

Menurut rekan penulis studi Florian Muijres, seorang peneliti di Lab Dickinson Universitas Washington, Seattle, tempat studi itu berlangsung, seekor lalat buah mengepakkan sayapnya 200 kali per detik selama penerbangan normal dan lebih cepat saat melarikan diri.

Perbedaan kecil pada hentakan sayap menghasilkan gaya yang dibutuhkan lalat untuk melesat cepat.

“Berdasarkan arah ancaman yang membayangi lalat, entah dari dari belakang, depan, atau samping, lalat dapat melakukan berbagai jenis manuver melarikan diri yang sangat terkontrol,” tambahnya seperti dilansir National Geographic.

Baca Juga: Bahan Alami Ini, Bisa Bantu untuk Menghindarkan Lalat di Rumah

ilustrasi lalat

Kecepatan lalat Lalat yang sedang melarikan diri dengan lalat yang sedang beristirahat sangat kontras perbedaannya. Dari posisi istirahat, lalat melakukan lompatan liar dan melayang di udara dengan menggunakan kakinya.

"Hanya pada fase kedua, lalat memiliki kendali dan mulai mengepakkan sayapnya," kata Muijres. Menurut Graham Taylor, seorang profesor biologi matematika di Universitas Oxford di Inggris, terbang dengan manuver berputar adalah cara yang masuk akal bagi serangga terbang untuk mengubah arah.

"Namun, untuk mengubah arah saat terbang, serangga perlu mengarahkan gaya aerodinamis untuk menciptakan rotasi yang diperlukan untuk membelokkan jalur penerbangan mereka," jelas Taylor, yang tidak terlibat dalam studi ini.

"Pesawat terbang, helikopter, dan serangga terbang lainnya melakukan vektor gaya aerodinamis untuk berbelok. Jadi jika lalat buah juga melakukannya, ini tidak mengejutkan," katanya.

Apa yang mengejutkan, kata Taylor, adalah kecepatan luar biasa dari respons melarikan diri, dan perubahan kepakan sayap yang dilakukan lalat saat berbelok.

"Lalat merespons ancaman yang mendekat sangat sangat cepat," katanya.

"Dan waktu yang dibutuhkan untuk bisa berbelok lebih cepat lagi."

Ahli menilai, reaksi lalat yang sangat cepat merespons ancaman menunjukkan bahwa lalat memiliki neuron yang mengalir di tubuh ke sayap dan otot untuk keadaan darurat seperti itu. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Serba-serbi Hewan: Kenapa Lalat Susah Ditangkap?

#BerbagiIDEA

Tag

Editor : Akhmad Juanda