Cegah Rayap dan Semut! Simpan Buku, Baju, dan Makanan dengan Cara Ini

Sabtu, 12 Desember 2020 | 12:00
Dok. Tab RUMAH

Rak buku terbuka.

IDEAOnline.co.id - Ada banyak jenis tempat penyimpanan, mulai dari laci, lemari, rak, kontainer plastik, sampai kardus bekas.

Namun tidak setiap barang bisa disimpan dengan cara yang sama dan di tempat yang sama.

Buku dan makanan misalnya, tentunya harus disimpan di tempat yang berbeda, karena karakter kedua benda ini juga berbeda.

Buku, misalnya, bisa disimpan di rak terbuka, dan bisa diletakkan di ruang publik di dalam rumah, seperti ruang keluarga atau bahkan ruang tamu.

Bahkan ada sebagian orang yang menjadikan buku-bukunya sebagai bagian dari penghias rumah.

Sedangkan makanan, sebaiknya disimpan di lokasi yang lebih tersembunyi, misalnya di dapur.

Selain itu, beberapa jenis makanan perlu disimpan di dalam wadah yang tertutup rapat untuk menjaga kehigienisannya dan melindunginya dari serangan serangga.

Selain buku, pakaian juga retan rusak jika disimpan dengan cara yang salah.

Bisa karena lembap ataupun karena jadi santapan serangga.

Inilah cara menyimpan buku, pakaian (baju), dan makanan yang aman.

Baca Juga: Salah Simpan Buku Tak Hanya Susah Dicari tapi Bisa Rusak, Cek 6 Ide Menarik!

Dok. Tab RUMAH

Ilustrasi rak buku di ruang bawah atap.

Buku, Boleh terbuka

Kelemahan kertas adalah tidak tahan lembap.

Karena itu, benda-benda yang terbuat dari kertas—termasuk buku—haruslah disimpan di tempat yang kering.

Tempat penyimpanannya sendiri bisa berbentuk lemari atau rak di dinding.

Tapi hindari memasang/menempelkan tempat penyimpanan buku pada dinding yang bersebelahan dengan kamar mandi.

Ini akan membuat lembar-lembar kertas mudah rusak.

Rak adalah “rumah” yang paling pas bagi koleksi buku. Berpintu lebih baik, tidak pun tetap cantik.

Baju, Tertutup dan Bersekat

Syarat utama tempat penyimpanan pakaian adalah ruang yang tersedia cukup luas, sehingga pakaian yang sudah diseterika tidak kusut.

Untuk memenuhi kebutuhan ini, lemari untuk pakaian haruslah memiliki sekat-sekat dengan luas kompartemen yang berbeda sesuai dengan jenis pakaiannya.

Untuk pakaian kerja yang sudah diseterika, simpanlah dalam keadaan tergantung di kompartemen yang luas.

Sedangkan untuk pakaian santai seperti T-Shirt, bisa diletakkan di kompartemen yang lebih kecil.

Bagaimana dengan pakaian dalam? Letakkan saja di laci bagian bawah lemari, supaya tersembunyi.

Baca Juga: Trik Menata Pakaian di Lemari agar Optimal Memanfaatkan Kompartemennya

Property of Didi Permadi & Lia Permadi Architect & Design by Dendy Darman Photo by Adeline Krisanti

Open storage pada dapur.

Makanan, Kering dan Higienis

Musuh makanan adalah semut dan juga lembap.

Udara lembap akan membuat makanan lebih cepat rusak sekalipun tanggal kadaluwarsanya belum tiba.

Agar tidak dirubungi semut, lemari atau laci makanan sebaiknya tertutup (memiliki pintu).

Namun agar tidak lembap, dinding belakang lemari/laci juga perlu dilengkapi ventilasi berupa kisi-kisi.

Lemari makanan juga harus senantiasa bersih, supaya kebersihan makanan tetap terjaga.

Makanan yang sering digunakan bisa diletakkan di luar lemari, dalam kemasan botol, misalnya gula, susu, atau kopi.

Sedangkan makanan yang tidak digunakan setiap hari seperti mi instan, cemilan, bisa dimasukkan ke dalam lemari.

Perlu diperhatikan, lemari/laci makanan harus dibersihkan secara berkala.

Kadang-kadang, tanpa kita sadari, kita menjatuhkan remah-remah makanan ke dalam lemari tersebut.

Rontokan ini bisa mengundang semut dan serangga lainnya “berkunjung” ke lemari makanan.

Baca Juga: Outdoor Storage tampil Estetik dan Fungsional, Ini Inspirasinya!

#BerbagiIDEA

Tag

Editor : Akhmad Juanda