Renovasi Tanpa Mengganggu Tetangga, Ini Cara Hindari Konflik

Sabtu, 19 Desember 2020 | 11:23
dok. imataco.com

Ilustrasi renovasi rumah.

IDEAOnline-Kegiatan pembangun rumah dapat memicu konflik dengan tetangga bila selama pelaksanaan, tetangga sekitar merasa terganggu.

Untuk itu, sebelum memulai pembangunan, perlu ada pendekatan dengan para tetangga.

Gangguan selama pelaksanaan pembangunan yang dimaksud ini adalah gangguan secara fisik dari pelaksanaan pembangunan, baik terhadap bangunan yang ada di sekitarnya, maupun terhadap keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan masyarakat sekitar, dan kerugian harta bendanya.

Agar permasalahan seperti ini tidak terjadi, sebelum proses pelaksanaan pembangunan sebaiknya kamu terlebih dahulu meminta izin.

Caranya bisa dengan memberitahu atau meminta izin pada tetangga sekitarnya.lebih baik lagi bila kamu juga melapor ke Ketua RT/RW setempat atau pengembang bila belum ada pengurus RT/RW.

Izin dari tetangga seperti ini perlu dilakukan karena merupakan etika hidup bertetangga.

Selain alasan etika, ketika membangun, izin juga merupakan salah satu persyaratan yang diwajibkan ketika mengajukan IMB ke kelurahan setempat.

Dalam persyaratan IMB tersebut, kamu sebagai pemilik rumah harus menyertakan surat keterangan yang menyatakan bahwa tetangga (kiri, kanan, depan, dan belakang rumah) mengetahui dan tidak keberatan atas kegiatan pembangunan rumah di dekatnya.

Sebenarnya meminta izin saja belum cukup untuk beretika ketika membangun.

Tanggung jawab kamu terhadap tetangga di sekeliling juga harus ada.

Hal ini penting bila ternyata tetangga kamu dirugikan karena rumahnya memang rusak karena kelalaian tukang ketika membangun rumah.

Baca Juga: Ini yang Harus Dilakukan Jika Pindah Sementara Saat Rumah Direnovasi, Tips Memakai Jasa Pindahan

Shutterstock

Ilustrasi tukang saat renovasi.

Kamu sebagai pemilik rumah harus bersedia bertanggungjawab atas kerusakan tersebut.

Setidaknya kamu harus siap bilamana terjadi kerusakan rumah tetangga, paling tidak terhadap rumah di kanan atau kiri rumahmu.

Agar tidak merasa tertipu oleh tetangga yang memanfaatkan rasa tanggung jawab kamu ini, ketika rumahnya rusak, kamu harus memantau langsung bila kerusakannya.

Caranya, kamu bisa mengambil foto keadaan rumah tetangga sebelum kamu memulai pembangunan, terutama pada ruangan yang berdekatan dengan tembok rumah tetangga.

Dengan demikian, kamubisa memastikan apakah kerusakan ini dikarenakan tukang di rumahmu atau memang kerusakan sudah terjadi jauh sebelum rumah kamu dibangun.

Untuk meminimalkan kerugian hal-hal di atas sehingga kamu tidak perlu mengganti kerusakan yang di alami oleh tetangga, seharusnya kamu mengatur kegiatan selama pembangunan rumah.

Meskipun pelaksanaan pembangunan rumah diserahkan kepada kontraktor, paling tidak kamu sebagai pemilik rumah memberikan aturan mengenai pelaksanaan pembangunan tersebut.

Hal yang diatur menyangkut kebersihan, pengangkutan, sampai pembuangan material bekas sisa pembangunan.

Baca Juga: Ini Langkah Merencanakan Renovasi Rumah agar Tak Bikin Stres

IDEA

Ilustrasi renovasi dan membangun rumah.

Sebaiknya, kontraktor yang mengerjakan proyek rumah kamu juga diberi aturan yang tertulis dalam kontrak kerja. Aturan itu di antaranya sebagai berikut.

  1. Kebersihan lokasi dan sekitarnya harus dijaga.
  2. Tidak menempatkan material di badan jalan, melainkan di dalam halaman lokasi pembangunan.
  3. Ketika truk pengangkut pasir atau bata datang, sebaiknya tidak diparkir di atas selokan pembuangan air karena tutup (dak beton) saluran air tidak didesain untuk menahan beban berat seperti truk.
  4. Material sisa diusahakan segera dibuang di tempat pembuangan yang sudah ditentukan. Jangan sampai material sisa ditumpuk di depan halaman lokasi pembangunan untuk waktu yang lama.
  5. Bila tukang yang bekerja menginap di lokasi maka kamu harus melaporkan identitas tukang ke Ketua RT/RW setempat atau pengembang untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
  6. Bedeng (rumah sementara) untuk tukang diusahakan dibuat di dalam halaman lokasi pembangunan.
  7. Bila akan membuat plesteran dinding di samping rumah yang berdekatan dengan tembok batas tetangga, usahakan untuk membuat tumpuan yang tidak berada langsung di atas genting rumah tetangga.
Baca Juga: Mau Pakai Arsitek untuk Membangun Rumah Impian? Perlu Tahu Ini!

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya