IDEAOnline-Idealnya, minimal 30% air hujan bisa diserap ke dalam tanah.
Penyerapan tersebut sangat penting guna menjamin pasokan air bersih saat dibutuhkan nanti.
Oleh karena itu, hindari perkerasan yang mendominasi.
1. Tampung air hujan.
Tampung air hujan menggunakan pasu, gentong tanah liat maupun drum.
Air yang tertampung bisa kamu manfaatkan untuk menyiram tanaman atau keperluan lain.
Sedangkan keunikan pasu dan gerabah mampu menjadi aksesori taman nan apik.
Dengan penyorotan lampu taman yang artistik, kehadiran aksesori fungsional ini akan terkesan lebih dramatis di malam hari.
Ekstra manfaat bukan?
Rata-rata drum air mampu menampung hingga 200 liter air, tergantung kapasitasnya.
Baca Juga: Adakah Polusi Air di Rumah Tinggal dan Lingkunganmu? Ini Cara Mengeceknya!
2. Bikin paving berumput.
Paving berumput (grassblock) dapat menjadi pilihan material di area parkir atau garasi hunian, sehingga turut menambah ruang hijau.
Grassblock kuat untuk menahan beban kendaraan plus membantu mengurangi polusi di udara berkat tumbuhnya rumput.
Keuntungan lain, grassblock mampu mengurangi aliran air ke lubang drainase dan menambah resapan air tanah tanpa becek.
Polanya yang cukup menarik turut menambah nilai estetika taman.
Usahakan rumput terkena cahaya matahari penuh dan asupan air cukup agar dapat tumbuh baik.
Selain rumput, kucai mini (Ophiopogon japonicus ’Kyoto dwarf’) bisa juga menjadi groundcover penyelingnya.
3. LSB (Lubang Serapan Biopori)
Ada solusi tepat guna menanggulangi masalah sampah organik sekaligus membuat area resapan air di pekarangan rumah.
Teknik pembuatan LSB yang diprakarsai oleh Dr. Kamir R. Brata, seorang peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini cukup sederhana dan praktis diaplikasikan.
Baca Juga: Berbagi IDEA Langkah Sederhana Mencegah Pemborosan Air di Kamar Mandi
Pada dasarnya metode resapan air ini ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
Berikut langkah pembuatannya.
- Buat 5-10 lubang atau tergantung luasan lahan, berdiameter 10 cm dengan kedalaman ±100 cm atau tidak melebihi kedalaman muka air tanah.
- Perkuat sekeliling lubang dengan semen selebar 2-3 cm dan tebal 2 cm.
- Isi lubang dengan sampah organik seperti rontokan daun, sisa sayur, dan kulit buah secara teratur. Sampah organik berfungsi untuk menyokong kehidupan organism tanah, seperti cacing.
4. Ciptakan area resapan air.
Jadikan halaman hunian kamu sebagai area resapan air.
Hindari menutupi halaman dan teras dengan semen seutuhnya, cukup tanami rumput atau komposisi hijauan.
Bila terlalu becek, kamu dapat menata batuan alam atau perpaduannya sehingga halaman nyaman dipijak namun tetap bisa meresapkan air ke dalam tanah.
Lambat laun, air yang tergenang dan tak dapat meresap ke dalam tanah dapat mengakibatkan banjir atau tempat bersarangnya sumber penyakit.
Baca Juga: Langkah Sederhana Hemat Air yang Bisa Dilakukan di Rumah saat MCK
#BerbagiIDEA