Rekomedasi Makanan yang Baik Dikonsumsi oleh Pasien Covid-19 dari WHO dan Ahli Gizi

Sabtu, 19 Desember 2020 | 16:00
Kompas.com

Ilustrasi makanan bergizi seimbang baik baik untuk pasien Covid-19.

IDEAOnline-Bagi seseorang yang terinfeksi virus corona menjaga pola makan adalah hal yang penting agar sistem kekebalan tubuh meningkat.

Ada sejumlah pilihan makanan yang bisa dipilih untuk meningkatkan sistem imun, tetapi ada juga makanan-makanan yang harus dihindari.

Meski begitu, ahli gizi UGM Lily Arsanti menegaskan tidak ada makanan khusus yang dapat memperparah atau menyembuhkan pasien Covid-19.

"Secara umum tidak ada, karena ini penyebabnya kan virus. Jadi dengan asupan makan yang cukup dan bergizi dapat mempercepat penyembuhan," kata Lily, dikutip Kompas.com, Sabtu (19/12/2020).

Ia mengatakan, jika pasien Covid-19 memiliki gejala spesifik seperti diare, maka ada beberapa makanan yang harus dihindari.

Di antaranya makanan pedas dan susah dicerna (semisal kubis).

Lily menjelaskan secara umum makanan-makanan yang sebaiknya dihindari penderita Covid-19 adalah makanan yang dapat menurunkan imunitas.

Selain itu, makanan-makanan yang dapat memicu penyakit penyerta (komorbid) memburuk, seperti gula, garam, lemak.

"Untuk gorengan, jika digoreng dengan minyak yang sudah dipakai berkali-kali (jelantah), ini juga dapat menurunkan imunitas tubuh," ujarnya.

Sedangkan makanan yang sebaiknya dimakan oleh penderita Covid-19, kata Lily, adalah makanan sumber protein seperti susu, telur, ikan, daging.

Selain itu makanan sumber vitamin dan mineral seperti sayur, buah, dan madu asli.

Senada dengan hal itu, ahli gizi UGM Toto Sudargo menjelaskan pada kondisi pandemi virus corona perlu ada suplemen.

Di antaranya: Multi Vitamin C, Zinc, Vitamin D, dan Vitamin E.

Baca Juga: Pedoman Baru Masa Karantina bagi Pasien Covid-19 dari CDC untuk Tingkatkan Kepatuhan

Kompas.com
Shutterstock

Ilustrasi susu. susu rendah lemak yang disarankan ahli gizi untuk pasien Covid-19.

Selanjutnya, untuk makanan yang sebaiknya dihindari antara lain adalah:

  • Makanan yang dimasak dengan minyak jelantah
  • Gula (sebaiknya dibatasi)
  • Soft drink (sebaiknya dihindari)
  • Garam (sebaiknya dibatasi)
Makanan-makanan di atas sebaiknya dihindari, karena dapat melemahkan imun.

"Melemahkan sistem imun," kata Toto, Sabtu (19/12/2020).

WHO menyarankan untuk orang dewasa yang terinfeksi Covid-19 agar memakan berbagai makanan segar dan makanan yang tidak diolah.

Makanan-makanan tersebut mengandung vitamin, mineral, serat makanan, protein dan antioksidan yang cukup.

Minum air yang cukup juga direkomendasikan oleh WHO.

Lalu menghindari gula, lemak, dan garam untuk secara signifikan menurunkan risiko kelebihan berat badan, obesitas, penyakit jantung, stroke, diabetes dan jenis kanker tertentu.

Dilansir laman WHO, berikut ini sarannya.

  • Setiap hari, makanlah: 2 cangkir buah (4 porsi), 2,5 cangkir sayuran (5 porsi), 180 gram biji-bijian, 160 gram daging dan kacang-kacangan. Daging merah dapat dimakan 1-2 kali seminggu dan unggas 2 −3 kali per minggu.
  • Makan buah-buahan, sayuran, polong-polongan (misalnya lentil, kacang-kacangan), kacang-kacangan atau biji-bijian (misalnya jagung yang belum diolah, millet, oat, gandum, beras merah atau umbi atau akar bertepung seperti kentang, ubi, talas atau singkong), dan makanan dari hewan sumber (misalnya daging, ikan, telur dan susu).
  • Untuk camilan, pilih sayuran mentah dan buah segar daripada makanan yang tinggi gula, lemak, atau garam.
  • Jangan terlalu lama memasak sayuran dan buah karena dapat menyebabkan hilangnya vitamin penting.
  • Saat menggunakan sayuran dan buah kalengan atau kering, pilih varietas tanpa tambahan garam atau gula.
  • Air sangat penting untuk kehidupan. Ini mengangkut nutrisi dan senyawa dalam darah, mengatur suhu tubuh, membuang limbah, dan melumasi dan menyangga sendi. Minum 8–10 gelas air setiap hari. Air putih memang pilihan terbaik, tapi Anda juga bisa mengonsumsi minuman lain, buah dan sayuran yang mengandung air, misalnya jus lemon (diencerkan dengan air dan tanpa pemanis), teh dan kopi.
  • Tetapi hati-hati untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak kafein, dan hindari jus buah manis, sirup, konsentrat jus buah, minuman bersoda dan masih minuman karena semuanya mengandung gula.
  • Konsumsi lemak tak jenuh (misalnya ditemukan pada ikan, alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, kedelai, kanola, bunga matahari dan minyak jagung) daripada lemak jenuh (misalnya ditemukan dalam daging berlemak, mentega, minyak kelapa, krim, keju, ghee, dan lemak babi).
  • Pilih daging putih (misalnya unggas) dan ikan, yang umumnya rendah lemak, daripada daging merah.
  • Hindari daging olahan karena tinggi lemak dan garam.
  • Jika memungkinkan, pilih versi susu dan produk susu rendah lemak atau rendah lemak.
  • Hindari lemak trans yang diproduksi secara industri. Ini sering ditemukan dalam makanan olahan, makanan cepat saji, makanan ringan, gorengan, pizza beku, pai, kue, margarin, dan selai.
  • Saat memasak dan menyiapkan makanan, batasi jumlah garam dan bumbu natrium tinggi (misalnya kecap dan kecap ikan).
  • Batasi asupan garam harian Anda hingga kurang dari 5 gram (sekitar 1 sendok teh), dan gunakan garam beryodium.
  • Hindari makanan (misalnya camilan) yang tinggi garam dan gula.
  • Batasi asupan minuman ringan atau soda dan minuman lain yang tinggi gula (misalnya jus buah, konsentrat dan sirup jus buah, susu beraroma, dan minuman yogurt).
  • Pilih buah-buahan segar daripada camilan manis seperti biskuit, kue dan coklat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Simak, Saran Ahli Gizi soal Makanan untuk Pasien Covid-19

#BerbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas

Baca Lainnya