IDEAOnline-Bagi penggemar Korean Drama (K-drama), sulit untuk tidak mengagumi penampakan hunian yang ada pada film di samping romansa, persahabatan, dan gaya busananya.
Misalnya, rumah berarsitektur klasik abad pertengahan milik Gong Yoo pada serial drama Goblin.
Lantai marmer, dinding bata beraksen batu jade, atap tinggi, jendela melengkung, serta perabotan antik yang ada pada hunian itu membuat siapa saja terpukau, terutama penyuka hal-hal vintage.
Beda lagi dengan tempat tinggal Yoon Se-ri pada serial drama Crash Landing on You.
Bagian ruang tamu, misalnya. Kesan modern yang diberi sentuhan nuansa tropis membuat ruangan tersebut tampak begitu menarik.
Itu terlihat dari perabotan yang didominasi warna hangat, elemen geometris pada langit-langit ruangan, rak mirip sarang lebah, dan pemandangan outdoor berupa taman hijau.
Contoh lainnya, yaitu rumah Joon-Jae pada serial drama The Legend of The Sea Blue.
Meski tidak sebesar hunian pada dua film sebelumnya, penthouse milik Joon-Jae tetap terlihat atraktif dan trendi.
Baca Juga: Punya 4 Jenis Tabungan, Atta Halilintar Bagi Tips bagi Pasangan Milenial agar Bisa Punya Rumah
Pakai Jasa Arsitek
Punya rumah sendiri, apalagi dibangun dengan konsep sesuai keinginan atau mengikuti tiga contoh rumah pada K-drama di atas adalah impian kebanyakan orang.
Sayangnya, mewujudkan hal tersebut bukan perkara mudah.
Bahkan, sekalipun dananya sudah ada.
Di sinilah pentingnya jasa arsitek.
Arsitek dibutuhkan untuk membantu seseorang mewujudkan rumah impian berdasarkan pertimbangan yang masak, mulai dari bujet hingga manajemen lingkungan.
Lebih jauh, beberapa keuntungan menggunakan jasa arsitek diungkapkan oleh arsitek Jefrey Veffer dalam Houzz, Senin (24/8/2020).
Pertama, proses pembangunan rumah menjadi efisien secara waktu.
Ini dikarenakan arsitek pada dasarnya sudah fasih dalam memilih material, teknologi, dan sistem mekanikal yang kerap memakan waktu bila dikerjakan sendiri.
Kedua, wawasan tentang keseluruhan proses konstruksi dapat diperoleh.
Fungsi dasar seorang arsitek adalah menafsirkan kebutuhan klien dan membuat rencana profesional untuk setiap proyek bangunan.
Meskipun klien dapat mempekerjakannya hanya untuk membangun rumah, arsitek juga akan menyediakan berbagai sumber daya lain untuk memastikan seluruh proses pembangunan berjalan tanpa hambatan.
Ketiga, arsitek akan membantu mencegah kesalahan prosedur yang kerap dilakukan pihak kontraktor saat proses pembangunan berjalan.
Keempat, arsitek bisa jadi penengah manakala klien berkonflik memperkarakan teknik dengan kontraktor atau jasa desain interior.
Kelima, selain menuangkan dalam bentuk visual, arsitek membantu seseorang dalam menerjemahkan fungsi ruang dengan baik.
Bahkan, seluruh konsep menggunakan referensi terkini sehingga membuat hunian lebih apik.
Terakhir, akses untuk mendapatkan jasa tenaga profesional lain yang diperlukan dalam membangun rumah menjadi lebih mudah.
Ini dikarenakan dalam mengerjakan sebuah proyek, arsitek kerap menggandeng kontraktor, desain interior, dan jasa lain yang berkaitan dengan kelistrikan, pemasangan ubin, atau pengecatan.
Namun, menggunakan jasa arsitek pun cocok-cocokan.
Karena itu, pemilihan perlu dilakukan dengan cermat agar tak kecewa di kemudian hari.
Saat proses pencarian, misalnya.
Cobalah meminta rekomendasi dari orang yang pernah menggunakan jasa arsitek.
Opsi lainnya, mencari lewat situs-situs web khusus yang menawarkan jasa tersebut.
Usai menemukan kandidat yang sesuai, kenali lebih dalam kemampuan mereka dalam mendesain hunian dengan mempelajari portofolio mereka.
Ini berlaku jika kamu punya selera khusus.
Baca Juga: Rumah Tumbuh, Solusi Membangun Rumah Jika Uangnya Belum Cukup
Selaraskan Bujet
Ada dua rumus yang dapat digunakan untuk mengetahui bujet jasa arsitek.
Pertama, mengikuti hitungan per meter persegi.
Harga ini mesti disesuaikan lagi dengan jam terbang atau keterampilan arsitek.
Kedua, berdasarkan total rencana anggaran biaya (RAB) bangunan.
Menurut tabel honorarium Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), ongkos jasa arsitek untuk hunian dengan bujet kurang dari Rp2 miliar adalah 6,48 persen dari total tersebut.
Sementara itu, pada rumah di bawah Rp200 juta, biaya arsitek mencapai delapan persen dari total RAB.
Bila dari segi biaya sudah cocok, langkah selanjutnya tinggal menimbang skema pengerjaan.
Hal ini mencakup konsultasi desain, mengecek lokasi, pembuatan proposal, dan penandatanganan kontrak kerja.
Hal yang paling penting dalam skema pengerjaan, kmau mesti memastikan bahwa arsitek mampu memberikan layanan garansi jika suatu saat bangunan butuh renovasi.
Melihat manfaat di atas, tak ada salahnya mencoba menggunakan jasa arsitek saat membangun rumah impian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Begini Cara Bangun Hunian Seatraktif Rumah-rumah di Drama Korea
#BerbagiIDEA