IDEAonline-Akibat pandemi COVID-19, kelas di sekolah ditiadakan dan orang tua diminta mendampingi anak untuk belajar di rumah.
Akibatnya, banyak orang tua mendadak jadi guru dan tak sedikit yang mengalami yang kesulitan dengan peran baru ini.
Nyatanya, beberapa orang tua memerhatikan bahwa semenjak diberlakukannya kegiatan belajar mengajar melalui daring, tingkat konsentrasi dan keefektifan pembelajaran anak menurun.
Baca Juga: Coba Hilangkan Pagar atau Majukan Teras, Simak 10 Trik Renovasi Rumah Mungil Agar Terlihat Luas
Namun, ada solusinyaIDEA lovers untuk orangtua bisa saling menjadi teman untuk mendampingi anak belajar di rumah.
Dilansir dari Nakita.ID, Pembahasan menarik ini telah disampaikan dalam 'Webinar Mendampingi Anak: Menciptakan Ide Kreatif Belajar dari Rumah'pada Selasa, (22/12/20).
Webinar ini merupakan rangkaian dari acara Suara Perempuan yang digagas NOVA bersama Bobo dan Nakita.id, khususnya membahas soal parenting selama covid-19 di rumah.
Acara ini dibawakan langsung oleh Lucia Triundari, Editor in Chief Bobo.
Tak hanya itu webinar ini mengundang narasumber Founder Taman Bacaan Masyarakat Mata Aksara,Heni Wardatur Rohmah danPsikolog Anak dan Keluarga, Erfianne S. Cicillia, S.Psi.
Baca Juga: Terungkap Cara Agar Tangga Tidak Menggangu Sirkulasi, Hadirkan Foyer
Dalam acara ini, para orangtua ditanya seperti apa perasaan yang dihadapi sehari-hari selama mendampingi anak belajar di rumah.
Ternyata jawabannya cukup beragam, mulai dari merasakan emosi, lelah, jengkel, tidak sabar, tidak fokus, hingga merasahappy.
Nah, karena banyaknya keluhan dari orangtua seperti itu apa ya solusinya IDEA lovers?
Sejalan dengan permasalahan yang dihadapi komunitasnya, Heni juga mengungkapkan beberapa masalah termasuk gagal di awal, kesulitan mengatur waktu, beda pemahaman ortu dan guru.
"Skema pendampingan dari ayah berbeda-beda. Pertama, ikut terjun langsung menemani anak belajar, beberapa mapel spesialis ayah misal olahraga, dan diskusi bertiga (ortu dan anak).
Kedua, dukungan konsumsi misal menggorengkan nugget, mengupas buah, dan lain-lain, diskusi daring," jelas Heni.
Selain itu ada pula tanggapan dari Psikolog kondang, Erfianne S. Cicillia, S.Psi, yang turut menjadi narasumber dalam webinar ini.
Baca Juga: Sambut Natal 2020, Jangan Lupa Bersihkan Gorden dengan 2 Teknik Ini!
Ia menjelaskan bahwa masalah yang terjadi lebih banyak selama pandemi bisa saja beragam. Seperti belajar-mengajar, jadwal harian, komunikasi, waktu luang, dan sosialisasi.
Dampak yang muncul termasuk mudah emosi, sulit tidur, kurang fokus, nafsu makan turun juga bisa menyerang para orangtua.
Tak hanya itu, ,hubungan anak dan orangtua pun bisa jadi perilakunya jauh berbeda, orangtua bisa lebih otoriter.
"Jadi, sadar mengenali dan memahami diri sendiri serta apa yang perlu dilakukan dalam pekerjaan dan keluarga dan lingkungan," ujar Erfianne.
Berbagi peran antara ayah dan ibu menurut Erfianne idealnya disesuaikan dengan kebutuhan anak dan didiskusikan.
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)