Bisa Timbulkan Efek Samping jika Digunakan Tidak Tepat, Begini Saran Dokter tentang Pemakaian Hand Sanitizer di Saat Pandemi

Selasa, 29 Desember 2020 | 10:08
kompas.com

Ilustrasi cuvi tangan dnegan hand sanitizer.

IDEAOnline-Hand sanitizer atau pembersih tangan adalah cara praktis untuk mencegah penularan virus corona.

Itu dilakukan apabila mencuci tangan tidak memungkinkan untuk dilakukan.

Namun, penggunaan hand sanitizer ini menjadi semakin sering dilakukan oleh sebagian masyarakat.

Terutama yang memang menjalankan beragam aktivitas di luar ruangan.

Lantas, apakah ada efek samping dari penggunaan hand sanitizer selama pandemi Covid-19?

Hand sanitizer adalah cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol dan gliserin, yang sejak awal pandemi disarankan para ahli medis untuk digunakan untuk mencegah penularan virus corona.

Alasannya, pembersih tangan ini dapat digunakan saat kita jauh dari sabun dan air, maka hand sanitizer ini menjadi cara terbaik untuk menghentikan bakteri, penyakit dan virus.

Seperti dikutip dari ABC, Senin (28/12/2020), presiden Australasian Society of Cosmetic Dermatologists, Dr Greg Goodman mengatakan bahwa tidak ada risiko bahwa penggunaan pembersih tangan secara berlebihan membuat kita lebih rentan terhadap kuman atau bakteri lainnya.

Baca Juga: Cuci Tangan Sebaiknya Pakai Air Dingin atau Panas? Mana Lebih Efektif Bunuh Kuman?

kompas.com
Shutterstock

Ilustrasi hand sanitizer.

"Ini (pembersih tangan) sama sekali tidak diserap kulit Anda, jadi tidak ada risiko juga di sana," kata Direktur Institut Dermatologi Victoria, Australia ini.

Kendati demikian, kulit yang digosok dengan kasar akan menjadi pintu masuk bagi bakteri.

Kepala departemen dermatologi di Rumah Sakit Anak Westmead Sydney, Dr Li-Chuen Wong mengatakan pelindung kulit harus lengkap untuk mencegah infeksi.

"Jika mencuci terlalu sering akan membuat kulit menjadi kasar, maka Anda akan rentan terkena infeksi bakteri," kata Dr Wong.

Sebuah hipotesis mengungkapkan bahwa mikrobioma manusia akan terkikis, sehingga kemampuan melawan infeksi menjadi berkurang karena terlalu sering membersihkan tangan.

Akan tetapi, menurut Dr Wong, hal itu tidak berlaku selama pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Hipotesis tersebut didasarkan pada studi terhadap anak-anak dengan alergi, hayfever dan asma, atau orang yang bekerja dengan hewan besar, seperti kuda dan hewan ternak.

Penggunaan Pelembap Kulit

Semua alkohol dirancang untuk membunuh bakteri dan kuman jahat, memang memiliki efek samping negatif, yakni alkohol dapat membuat kulit kering.

Namun, menurut Dr Goodman, tidak ada yang salah dengan penggunaan pelembab kulit setelah menggunakan hand sanitizer dan membiarkan tangan mengering.

"Itu tidak akan menghilangkan efek (anti) bakteri)," kata Dr Goodman.

Sepakat dengan Dr Goodman, Dr Wong merekomendasikan penggunaan pembersih tangan dengan emolien atau agen pelembap.

Dr Wong mengimbau agar tidak mencuci tangan sebelum atau setelah menggunakan pembersih tangan.

"Selalu lembapkan tangan setelah menggunakan hand santizer dan hindari menggunakan sarung tangan saat tangan masih basah karena hand sanitizer," jelas Dr Wong.

Reaksi kulit kering akan semakin parah apabila Anda berada di daerah-daerah yang memiliki kelembapan rendah, seperti pedesaan atau saat sedang musim dingin.

Baca Juga: Antiseptik dan Desinfektan Punya Efek Samping Jika Tidak Tepat Penggunaannya, Apa Saja?

kompas.com
Tirachardz

Ilustrasi penggunaan hand sanitizer untuk cegah penularan virus.

Aman Digunakan Jangka Panjang

Selain itu, ahli juga menyarankan untuk menghindari pembersih tangan dengan wewangian.

Sebab, ternyata wewangian adalah penyebab alergi dan iritasi nomor satu.

Dr. Goodman mengatakan bahan inti pada hand sanitizer tidak akan menyebabkan alergi, kecuali produk itu mengandung campuran wewangian atau parfum.

"Jika ada wewangian pada pembersih tangan, Anda bisa menciumnya. Kebanyakan pembersih tangan mengandung gliserin dan alkohol, dan Anda bisa mencium bau alkohol," jelas Dr Goodman.

Intinya, pembersih tangan atau hand sanitizer, tidak masalah untuk penggunaan jangka panjang.

Selama pandemi Covid-19, Dr Goodman merekomendasikan setiap orang untuk terus membawa botol kecil hand sanitizer di tas, saku atau di mobil mereka untuk penggunaan biasa.

Pesan tentang kebersihan tangan telah diterima baik oleh masyarakat.

Namun, Dr Wong memperingatkan agar tidak menggunakan pembersih tangan secara berlebihan pada mereka yang memiliki kulit sensitif.

"Gunakan (hand sanitizer) saat Anda harus, tetapi jangan 10 kali dalam satu jam, dan yang pasti tanpa wewangian," jelas Dr Wong. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Hand Sanitizer Selama Pandemi Covid-19, Adakah Efek Sampingnya?

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas

Baca Lainnya