Tiga Cara Paling Efektif Bebaskan Kamar Mandi dari Bau dan Kuman

Rabu, 06 Januari 2021 | 15:00
Dok. Serial RUMAH

Ilustrasi kamar mandi mungil.

IDEAOnline-Kamar mandi bau disebabkan oleh banyaknya kuman yang bersarang.

Kamar mandi bau dan berkuman tentu tidak nyaman dan tidak sehat.

Kondisi kering di kamar mandi adalah syarat utama agar ruangan ini tetap nyaman dan sehat.

Air adalah elemen yang tak terhindarkan di kamar mandi.

Oleh karenanya kondisi basah pun tak bisa dielakkan terjadi di tempat ini.

Jika saat ini berkembang tren desain kamar mandi kering, tentu bukan berarti kamar mandi sama sekali bebas dari unsur air.

Ada pendapat, munculnya tren kamar mandi kering ini adalah imbas dari perilaku manusia yang mulai sadar akan kebersihan kamar mandi.

Kamar mandi kering memiliki 2 zona, yakni zona kering dan zona basah.

Zona kering meliputi area wastafel, kloset, dan rak-rak penyimpanan handuk.

Sedangkan zona basah adalah area shower.

Biasanya kedua zona itu dipisahkan oleh pembatas dinding, bisa berupa dinding trasram (anti rembes air), maupun pintu kaca tempered.

Baca Juga: Benarkah Ada Bahaya di Balik Pemakaian Pembersih Kamar Mandi? Ini Faktanya!

Dok. Idea

Ilustrasi pemisahan area kering dan basah di kamar mandi.

1. Lantai kering

Tujuan eksplisit mengapa lantai kamar mandi kering harus diadopsi pada setiap hunian karena menyangkut banyak manfaat.

Tujuannya, agar kamar mandi tidak lembap.

Binatang sejenis serangga, seperti kecoa misalnya, suka tempat yang lembap dan suka bernaung di sudut-sudut ruang.

Kondisi kering dari kamar mandi juga menciptakan lantai agar tetap kesat dan tidak licin.

Bau yang kerap hinggap di kamar mandi pun diakibatkan karena genangan atau ceceran air di lantai yang tak kunjung kering.

Ceceran air ini bisa merusak alatalat yang ada di kamar mandi, terutama karat yang menyerang sekrup besi sebagai penguat kloset di lantai.

Di samping itu lantai yang tak kunjung kering, menurunkan suhu ruangan dan bisa mengakibatkan jamur.

Kejadian ini yang sering dialami oleh pintu dari material PVC.

Baca Juga: Tiga Tempat Paling Baik Pengaplikasian Skylight Pengusir Lembap

mini.eastday.com

Ilustrasi terpenuhinya sirkulasi undara dan cahaya di kamar mandi.

2. Sirkulasi udara lancar dancukup cahaya alami.

Kemiringan lantai pun mesti diperhatikan.

Hal ini sangat penting untuk membantu lantai cepat kering, karena dengan kemiringan lantai, air dapat cepat dialirkan menuju floor drain.

Bercak kotoran yang kerap terlihat dan tak mampu hilang walaupun telah disikat berulang kali merupakan permasalahan yang disebabkan karena air tak surut.

Dukungan sirkulasi udara dan cahaya alami yang bisa diakses lewat skylight maupun ventilasi udara pun menjadi penting.

Dua elemen alam ini akan membantu menyeimbangkan suhu di kering.

Baca Juga: Biasa Ganti Baju di Kamar? Bikin Walk-In Closet untuk Jaga Kerapian

IDEA

Ilustrasi kamar mandi.

3. Tepat memilih material arsitektural.

Secara arsitektural, material-material lantai yang dipakai untuk kamar mandi juga harus diperhatikan.

Jika dahulu kala ada istilah material lantai kamar mandi harus kasar agar tak terhindar dari licin, hal ini tidak salah.

Namun dengan konsep lantai kering, kamar mandi pun mulai berani menggunakan material kayu seperti parket dan deck kayu solid.

Untuk area basah atau area shower, material lantai yang semestinya dipakai harus memiliki tekstur yang kasar, antiselip, dan mudah dibersihkan, misalnya batu alam, keramik, granit, maupun marmer.

Jika menggunakan kayu atau batu koral pun tetap dimungkinkan, asalkan panel kayu dan koral itu bisa diangkat untuk dibersihkan.

Baca Juga: Pilihan Warna Keramik Kamar Mandi yang Ciptakan Suasana Tenang

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti