IDEAOnline-Saat membangun atau merenovasi rumah, potensi terjadinya limbah material harus disiasati.
Keramik, adalah material paling banyak dipilih sebagai bahan penutup lantai.
Perawatan yang mudah dan harganya yang terjangkau menjadi alasannya.
Kemajuan teknologi pun telah membawa banyak pilih keramik, baik itu warna, ukuran, tekstur, maupun motif.
Untuk mengurang: “sampah” keramik, salah satu siasatnya adalah dengan membuat ukuran ruang yang pas dengan ukuran keramik/penutup lantar yang akan digunakan.
Telah menjadi kebiasaan di dunia arsitektur dan desain, mendesain ruangan berdasarkan ukuran sumbu alias as dinding.
Baca Juga: Tampilannya Mirip, Pelapis Lantai Vinil Berbeda dengan Parket
Misalnya, ketika membuat kamar berukuran 3 m x 3 m, dengan dinding batu bata setebal 15 cm, maka sebenarnya kamu hanya mendapatkan ruangan berukuran 2,85 m x 2,85 m, karena dikurangi ketebalan dinding.
Dengan demikian bila kamu memakai penutup lantai: keramik berukuran 30 x 30 cm akan ada keramik yang harus dipotong agar sesuai dengan ukuran ruangan.
Hal ini dapat disiasati dengan membuat ruangan berdasarkan perhitungan ukuran dalam (ukuran bersih).
Baca Juga: Bocor Tak Datang dari Atap Saja Tapi Juga Lantai, Antisipasi Yuk!
Misalnya bila akan menggunakan keramik ukuran 30 x 30 cm maka denah ruangan dalam dapat dirancang dengan ukuran kelipatannya, misal 3 mx 3 m, ditambah dengan perkiraan lebar nat untuk keramik, sehingga tidak harus memotong keramik.
Lakukan hal yang sama, untuk pilihan ukuran keramik yang kamu inginkan.
Ruangan dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran penutup lantainya, akan mengurangi sampah dari potongan sisa penutup lantai.
Selain itu, waktu pengerjaan berkurang dan tidak ada energi yang terbuang sia-sia untuk memotong penutup lantai tersebut.
Baca Juga: Area Rawan Kecelakaan, Harus Cermat Memilih Material Pijakan Tangga
#BerbagiIDEA