Tips Merawat Taman di Kala Hujan, Perangi Jamur, Genangan, dan Gulma

Selasa, 26 Januari 2021 | 20:24
dok. cdn.photogyps.com

Ilustrasi taman tidak sepenuhnya dibeton menjadi area resapan air saat hujan tiba.

IDEAOnline-Memang musim hujan merupakan musim yang tepat untuk bercocok tanam karena perawatan jadi mudah dilakukan dan akar baru lebih banyak tumbuh di musim ini.

Tapi musim hujan bisa saja mendatangkan malapetaka bagi taman, utamanya ketika curah hujan sedang menapaki puncaknya.

Beberapa dampak hujan, tak hanya bisa membuat tanaman tumbuh subur, tetapi juga bisa mematikan taman

Tiga hal buruk ini bisa melanda taman kamu.

Yuk atasi!

1. Tanaman busuk karena jamur.

Ketika sebuah tanaman yang biasanya bersifat lembap ditempa oleh air hujan berkali-kali, maka jamur bisa muncul di bagian-bagian tanaman tersebut.

Sifatnya yang menumpang hidup pada organisme lain, membuat jamur dapat menyebabkan tanaman tersebut layu dan mati .

Salah satunya, jamur Phyti um Sp. yang dapat membuat akar tanaman membusuk.

Selain itu, ada pula jamur Fusarium oxysporium yang menjangkiti tangkai tanaman, sehingga mudah layu dan membusuk.

Selain pada akar dan tangkai, terdapat pula jamur Botryti s Sp, yang menyerang daun.

Muncul bercak-bercak di permukaan daun, lalu tersebar ke seluruh daun, dan akhirnya tanaman pun busuk.

Untuk mengatasinya, kamu cukup memberikan fungisida ke permukaan tanaman yang rawan terkena jamur.

Mengingat harga fungisida di pasaran cukup mahal, kamu bisa membuatnya sendiri.

Bahan-bahan yang kamu butuhkan pun cukup mudah ditemukan, antara lain bawang puti h, temu ireng, temu lawak, umbi gadung, kencur, dan kunir putih.

Baca Juga: Klinik Tanaman Indoor-3, Gangguan Penyakit pada Tanaman, Penyebab, Penyembuhan, dan Pencegahannya

dok. i.pinimg.com

Memangkas tanaman jadi salah satu cara cegah lembap yang akibatkan busuk tanaman.

Langkah-langkah pembuatannya pun cukup mudah.

  • Pertama, cuci bahan-bahan tersebut hingga bersih, lalu tumbuk halus satu per satu, hingga bisa dicampur.
  • Rendam campuran tersebut dalam air bersih, lalu taruh dalam wadah tertutup. Diamkan 3-4 hari, agar proses fermentasi terjadi.
  • Setelah itu, peras campuran tersebut, lalu saring hingga membentuk larutan.
2. Genangan pembawa banjir.

Tak semua taman di rumah memiliki sistem drainase yang baik, ataupun kondisi tanah yang mudah menyerap air.

Biasanya, hal ini menyebabkan genangan air muncul.

Bila terus menerus didiamkan, genangan tersebut akan merusak ekosistem taman, bahkan dapat menyebabkan banjir.

Lubang biopori dan sumur resapan adalah salah satu dari banyak cara untuk mengatasi genangan air perusak taman.

Bahkan, cara membuat biopori ini cukup mudah dan bisa kamu lakukan sendiri di rumah.

Pertama, buat lubang berbentuk silinder dengan kedalaman kurang lebih 1m, dengan jarak antar lubang sekitar 50cm–100cm.

Isi lubang tersebut dengan sampah organik sebagai pupuk kompos.

Air pun akan mengalir, dan unsur hara tanah terpenuhi.

Baca Juga: Peduli Bumi, Ini 4 Cara Bikin Resapan Air Multifungsi di Rumah

dok. loversiq.com

Jangan biarkan gulma dan ilalang menghilangkan kecantikan taman.

3. Cepatnya pertumbuhan gulma dan ilalang.

Turunnya hujan memang membuat tanah menjadi gembur, dan memungkinkan tanaman-tanaman di atasnya tumbuh subur.

Namun, tak hanya tanaman hias yang mendapatkan “hadiah”.

Gulma dan ilalang pun mendapatkan pasokan air yang serupa.

Otomatis, rumput-rumput liar tumbuh lebih pesat dari biasanya, dan mampu merusak nilai estetika taman.

Untuk menangani hal ini, rumput-rumput liar tersebut harus rajin disiangi.

Paling tidak, seminggu sekali, gulma dan ilalang tersebut harus sering dicabuti .

Setidaknya, agar taman terjaga kerapiannya.

Baca Juga: Merespons Hujan, Cegah Bocor dengan Mengontrol 6 Bagian Rumah Ini

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya