Inilah 6 Kondisi Lahan yang Mesti Disiasati saat Ingin Membuat Taman

Jumat, 29 Januari 2021 | 14:07
dok. i.ytimg.com

Ilustras-ukuran dan letak lahan menentukan desain taman.

IDEAOnline-Mengenali kondisi lahan adalah hal pertama yang penting dilakukan sebelum memulai perencanaan pembuatan taman.

Kondisi lahan akan berpengaruh pada keputusanmu dalam menentukan desain taman, jenis taman, kemudahan perawatan, memanfaatkan eksisting untuk keindahan taman, plus minus terhadap bangunan, dan juga antisipasi kegagalan pembuatan taman.

Berikut 6 kondisi lahan atau tanah yang mesti kamu kenali sebelum membuat taman.

1. Ukuran lahan.

Ukuran lahan sangat menentukan desain taman, seperti apa yang akan dibuat.

Jika lahannya terbatas, tentu kamu tidak mungkin sekaligus menanam berbagai jenis tanaman dari berbagai ukuran dalam satu lahan.

Pemakaian tanaman seperti ini tentu membuat taman menjadi sesak dan tak indah untuk dipandang.

Karena itu sesuaikan desain taman dengan ukuran lahan yang ada.

2. Posisi lahan taman.

Posisi lahan terkait dengan arah hadap taman terhadap matahari. Kuat lemahnya intensitas matahari sangat berpengaruh terhadap tanaman yang ditanam di taman.

Lahan yang menghadap ke timur akan mendapatkan sinar matahari dari pagi hingga siang hari.

Dengan posisi lahan seperti ini, kamu harus memilih tanaman yang hanya mampu terkena matahari sebentar.

Ada tanaman yang bisa kuat terkena paparan matahari terus menerus dari pagi hingga sore, ada pula yang hanya mampu menerima sinar matahari dalam beberapa jam saja.

Baca Juga: Kreasi Pijakan Taman dengan 4 Jenis Material, Fungsional dan Estetik

Dok. Tabloid Rumah

Ilustrasi-Taman disertai kolam ikan, letak keran air harus disiasati dari awal.

3. Titik keran air.

Letak keran air kadang dilupakan ketika membuat taman.

Padalah letak keran akan berpengaruh terhadap kenyamanan kamu ketika menyiram taman.

Ada baiknya dibuat jalan setapak menuju letak keran air, sehingga kamu tidak perlu menginjak tanaman ketika akan menghidupkan keran.

4. Eksisting tanaman.

Catat tanaman apa saja yang ada di lahan taman.

Ini biasanya untuk kamu yang akan merenovasi taman.

Kamu bisa mempertahankan beberapa tanaman untuk tetap ditanam dan digabungkan dengan desain taman yang baru.

Sedangkan yang tidak dipakai, kamu bisa memangkasnya.

Umumnya tanaman pelindung adalah tanaman yang masih dipertahankan.

Hal ini agar taman tetap teduh dan terlindung dari terpaan terik sinar matahari.

5. Konstruksi bangunan.

Biasanya, di lahan taman terdapat pipa pembuangan gas atau pipa sedot septitank.

Jika ada, maka usahakan tidak memindahkan pipa tersebut, karena akan memakan biaya yang tidak sedikit.

Karena itu, kamu bisa mempertahankan letak pipa dengan cara mempersatukan bersama elemen keras taman seperti jalan setapak.

Baca Juga: Ground Cover, Tanaman untuk Lantai Taman, Jenis dan Karakternya

gardener.id

Ilustrasi-Kondisi tanah yang lunak dan gembur baik untuk tanaman hias.

6. Kondisi tanah.

Kondisi tanah kadang dilupakan ketika akan membuat taman.

Padahal, kelangsungan hidup tenaman tergantung dari kesuburan tanah.

Kondisi tanah yang baik adalah bila tanahnya lunak, cukup oksigen, daya ikat airnya tinggi, dan kandungan zat hara mencukupi.

Mengapa? Dengan kondisi seperti ini akar tanaman bisa tumbuh dengan sehat.

Setidaknya kondisi tanah bisa digolongkan menjadi tanah berpasir, tanah campuran tanah fiat, dan tanah berkapur.

Tanah berpasir memiliki pori yang cukup lebar, sehingga air yang meresap akan lebih cepat.

Tanah seperti ini cocok untuk tanaman hias.

Sedangkan tanah liat memiliki pori yang kecil, sehingga proses penguapan dan peresapannya lebih lambat.

Beberapa jenis tanaman hias tidak cocok ditanam di tanah liat.

Jika ternyata tanah di rumah kamu masih terlalu padat atau tanahnya kurang subur, maka tanah itu harus diolah.

Pengolahan tanah memang disarankan dilakukan pada saat memulai pengerjaan taman.

Cara mengolah tanah, tergantung dari keadaan tanah tersebut.

Pada kondisi lahan berupa tanah liat, maka pengolahannya bertujuan, salah satunya untuk mendapatkan kecukupan oksigen dan zat hara.

Karena itu, cara yang dilakukan adalah dengan mencampur tanah tersebut dengan zat hara, seperti pupuk kandang.

Kedalarnan tanah yang diolah tergantung dari jenis tanamannya.

Untuk tanaman-tanaman perdu tinggi, disarankan kedalaman tanah yang diolah sekitar 40-50 cm.

7. Kontur tanah.

Kondisi tanah yang miring belum tentu tidak cocok untuk dibuat taman.

Justru kamu bisa bermain dengan kondisi kontur tanah yang ada.

Dengan demikian kamu bisa bermain elevasi taman tanpa harus menambah galian tanah.

Baca Juga: Cara Siasati Biaya Pembuatan Taman, Ketahui Pos Pengeluarannya!

#BerbagiIDEA

Tag

Editor : Maulina Kadiranti