IDEAOnline-Seperti halnya ruangan yang butuh fokus, sebuah taman wajib punya fokus.
Sebuah sudut di mana mata bisa sejenak beristirahat, sebelum akhirnya berpindah ke objek lain.
Dalam bahasa desain (interior maupun taman), fokus ini sering disebut sebagai focal point.
Jika menganalogikan bahwa sebuah taman merupakan suatu buku cerita, maka focal point berfungsi menguatkan cerita, dan menarik minat pembaca untuk membaca bab demi bab sampai tiba pada akhir cerita.
Di dalam setiap bab itu ada setting cerita yang mengalir hingga akhirnya sampai pada halaman terakhir.
Sekecil apapun luasan taman yang kamu miliki, focal point tetap diperlukan, kendati itu hanya tempayan atau sebuah pot besar.
Dikutip dari buku Taman Menawan, Majalah Flona-Gramedia, inilah 5 langkahyang harus kamu lakukan untuk membuat focal point di taman.
1. Temukan atau buat focus taman.
Jadi kalau kamu tengah merancang taman, tugas kamu adalah menempatkan dan menemukan fokus di taman.
Bisa saja itu adalah objek yang sudah ada.
Semisal pohon dengan bentuk yang unik, atau view yang menarik ke arah luar taman yang bisa kamu manfaatkan.
Jika tidak ada yang bisa kamu manfaatkan, focal point sepatutnya dibuat.
Kalau focal point lebih merujuk pada sebuah sudut, maka view point punya cakupan yang lebih luas, sebuah sudut pandang, bentuk atau bentang alam yang menarik.
Sudut pandang ini bisa ala di dalam atau di luar taman.
Baca Juga: Trik Hadirkan Sculpture dan Kursi Taman untuk Kuatkan Spirit Taman
2. Jeli amati view yang menarik di taman.
Focal point idealnya ditempatkan dengan memerhatikan keberadaan view point dari dalam rumah, seperti jendela dan pintu, teras, serta area duduk di dalam taman itu sendiri.
Yang perlu diingat, view sebaiknya terlihat jelas.
Semisal hamparan atau pohon yang menarik, potongan taman, sebuah pemandangan ke arah kota atau sebuah tapak di mana berkas pancaran matahari pagi dan sore datang dan pergi.
Dalam banyak kasus view kadang samar, tersembunyi di balik dedaunan, bahkan kosong dan monoton lantaran berada di antara gedung.
Kalau ini yang terjadi, kamu bisa menyingkap dedaunan atau membuka view yang lebih lebar sehingga pandangan keluar jadi lebih lebar.
Atau sejak awal kamu telah mengintegrasikan view tersebut ke dalam desain.
3. Menentukan penempatan focal point.
Langkah selanjutnya, putuskan di mana focal point akan kamu tempatkan.
Apakah bakal berada di akhir jalan setapak, di samping pagar, atau di dekat kolam.
Kalau bias, usahakan ditempatkan di lokasi di mana orang bisa melihatnya ketika melewati jalan setapak saat mengelilingi taman.
Di lain pihak, kamu harus tetap menjaga pandangan ke arah luar, sehingga view merupakan bonus dan bukan merupakan fokus utama sebuah taman.
Banyak taman kekurangan pemandangan yang indah keluar, terutama jika tertutup oleh gedung-gedung ataupun pagar yang tinggi.
Dalam kondisi seperti ini focal point yang berada di dalam menjadi penting.
Baca Juga: Cara Bersihkan Lumut di Bebatuan Taman dan Bikin Tak Tumbuh Lagi
4. Lengkapi focal point dengan beberapa elemen ini.
Ada banyak cara untuk melengkapi focal point.
Berbagai elemen sering dipakai sebagai “resting placed” di taman.
Yang pasti, sebuah focal point harus jelas dan sederhana.
Katakanlah topiari, kursi, atau tempayan.
Kursi sangat ideal sebagai tempat santai sekaligus sebagai focal point.
Perhatikan penempatannya, sebaiknya dari sini kamu bisa memandang ke seluruh taman, atau paling tidak ke sudut-sudut yang memikat.
Gazebo juga bisa dipakai sebagai tanda atau focal point saat kamu lihat dari jendela atau pintu.
Ornamen berperan penting menciptakan focal point.
Bikin keseimbangan antara objek dan taman itu sendiri sehingga focal point tidak bertabrakan dengan tanaman yang ada di sekelilingnya. Penerapannya harus kuat dan proporsional Semisal batu atau gerabah.
Hindari ornamen berbentuk melebar.
Semua terserah kamu, apakah mau membuat focal point yang sederhana atau kamu justru menciptakan sebuah drama yang memikat.
Baca Juga: Cara Menghentikan Kebiasaan Kucing agar Tak Buang Kotoran di Taman
#BerbagiIDEA