IDEAOnline-SHAU Indonesia mencatatkan sejarah di tengah pandemi Covid-19 melalui karyanyaMicrolibrary Warak Kayu Semarang, Jawa Tengah.
Baru-baru ini, bangunan MicrolibraryWarak Kayu di Semarang ini meraih penghargaan bergengsi arsitektur Building of the Year 2021 dari ArchDaily.
Perpustakaan bermaterialkan kayu karya SHAU Indonesia terpilih sebagai karya arsitektur terbaik untuk kategori Public and Landscape Architecture, mengalahkan 75 finalis lainnya dari enam benua.
Diketahui, sebelum ini, yaitu tahun 2020, Warak Kayu di Semarang juga sudah menerimapenghargaan dari Architizer a+ Awards 2020 juga berhasil diraih dengan mengalahkan sejumlah kompetitor internasional lainnya.
Artinya, bagi Microlibrary Warak Kayu Semarang,Building of the Year 2021 dari ArchDaily ini adalah penghargaan ke-2.
Sementara bagi SHAU Indonesia, penghargaan ini merupakan kali ke-9.
Dirilis Kompas.com, Principal SHAU Indonesia Daliana Suryawinata mengungkapkan rasa bangganya menjadi bagian yang ikut berkontribusi dalam sejarah perkembangan dan kemajuan arsitektur Indonesia, meski di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Material Prefabrikasi Praktis dan Berkualitas, Apa Definisinya?
Menurut Daliana, dengan banyaknya suara dukungan untuk Microlibrary Warak Kayu Semarang membuktikan bahwa literasi arsitektur Indonesia sudah jauh lebih baik.
"Banyak masyarakat Indonesia yang perduli desain dan arsitektur. Ini membanggakan," imbuh Daliana.
Hal senada dikemukakan Arsitek Microlibrary Warak Kayu Florian Heinzelmann yang berterima kasih atas dukungan seluruh pihak sehingga desain SHAU Indonesia bisa terbangun dan digunakan oleh masyarakat umum.
Tak lupa Florian memberikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Semarang dan Yayasan Arkatama Isvara serta komunitas Harvey Center yang mendukung penuh pembangunan dan operasionalisasimicrolibrary ini.
"Dukungan semua pihak ini menjadikanMicrolibrary Warak Kayu tetap dapat berfungsi dengan aman di tengah pandemi," tutur Florian.
Untuk diketahui perpustakaan kecil ini sudah mendapatkan sertifikasi penuh dari Forest Stewardship Council (FSC) akhir tahun 2020.
FSC ini merupakan organisasi nirlaba yang menetapkan standar tinggi tertentu untuk memastikan bahwa penggunaan kayu dipraktikkan dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan bermanfaat secara sosial.
Membawa perubahan positif Perpustakaan Mikro Warak Kayu Semarang terpilih sebagai yang terbaik karena dinilai telah menunjukkan kemampuan untuk membuat perubahan nyata dan positif di tempat yang dibutuhkan.
Baca Juga: 30 Tamu Pernikahan Terkena Corona, 1 Desa Panik dan Dilockdown
Baca Juga: Karya Arsitek Indonesia Ini Diapresiasi Dunia Jadi ‘Best Houses of 2019’ , Membanggakan!
Selain sebagai perpustakaan, Warak Kayu Semarang ini juga dapat dijadikan sebagai tempat untuk mengadakan beragam acara mulai dari workshop, seminar, nonton film atau bahkan menyaksikan presentasi.
Berbagai kegiatan dapat dilakukan, sepertigathering dan workshop menyaksikan presentasi atau film di tribun depan.
Sementara di ruang perpustakaan terdapat fasilitas baca seperti jaring olahraga tambang yang dapat dimanfaatkan terutama untuk anak-anak saat membaca buku.
Baca Juga: Waspadai Keberadaan Saluran Air Irigasi pada Bangunan, Bisa Sebabkan Lantai Rumah Ambles
Perpustakaan Warak Kayu ini dibangun dengan prefabrikasi PT Kayu Lapis Indonesia.
Hal itu membuat proses lebih bersih, ramah lingkungan dan lebih menghemat konstruksi.
Proses konstruksi juga aman, tingkat presisi tinggi, dan meminimalisasi tingkat kesalahan sehingga limbahnya lebih sedikit.
Menurut Florian, prefabrikasi ini akan menjadi masa depan dalam dunia konstruksi.
Prefabrikasi sendiri sebenarnya adalah pemindahan segala proses yang sebelumnya dilakukan di lapangan, pindah dilakukan di pabrik.
"Sehingga saat di lapangan tinggal merakit bangunan tersebut saja," tuntasnya. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Berprestasi di Tengah Pandemi, Perpustakaan Warak Kayu Sabet Penghargaan Building of The Year 2021
#BerbagiIDEA