Bahayanya Kalung Tali Masker, Satgas Covid-19 Ingatkan Cara Menyimpan dan Melepas Masker yang Benar

Kamis, 25 Februari 2021 | 15:45
ngopibareng.id

Ilustrasi kalung tali masker.

IDEAOnline-Memakai masker adalah salah satu langkah yang bisa kita lakukan untuk mencegah penularan virus corona.

Masker dapat mencegah masuknya droplets dari seseorang yang terinfeksi Covid-19 agar tidak masuk ke saluran pernapasan.

Seiring perkembangannya, saat ini kita sering melihat banyak orang menambahkan aksesoris berupa kalung yang dikaitkan ke tali masker.

Tujuannya agar saat tidak digunakan, seperti makan, masker dapat dilepas dan digantung ke dekat dada.

Rupanya, tren ini disoroti oleh Satgas Covid-19 Indonesia.

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K Ginting mengatakan bahwa masker diwajibkan dipakai di luar dan kalau bisa di dalam rumah.

"Bahkan kalau di dalam rumah ada yang terinfeksi, juga wajib menggunakan (masker). Kecuali kalau lagi sendiri di ruangan," kata dr Alex dalam konferensi pers BNPB yang diarkan Minggu (21/2/2021).

Masker tidak hanya dapat menyaring virus, tapi juga bakteri.

Namun dengan tren yang ada saat ini, Alex mangatakan bahwa pemakaian kalung pada tali masker tidak dianjurkan karena justru dapat menyebarkan virus.

Baca Juga: Pakai Masker Bekas Lebih Bahaya ketimbang Tak Pakai Masker, Kok Bisa?

kompas.com
kompas.com

Tangkapan layar arirang TV mengenai strap masker(screenshoot)

"Kalau kita turunkan pakai pengait itu sampai ke bawah, itu akan kena ke hijab, ke baju. Jadi sebenarnya bagian dalam masker itu tidak boleh kontak dengan lain-lain kecuali dengan bagian tubuh," kata Alex.

Masker, tak seharusnya terlalu sering dilepas-pasang.

Saat kita terlalu sering melepas pasang masker, kemungkinan adanya virus menempel di permukaan akan meningkat.

Saat disentuh, tangan yang terkena bagian terkontaminasi akan menularkan virus ke hidung atau mata saat menyentuh wajah.

Hal ini pun disepakati oleh dokter umum yang juga kandidat PhD bidang Medical Science di Kobe University, Adam Prabata.

Adam mengatakan bahwa saat seseorang memakai masker dengan strap atau kalung digantung, maka ada risiko droplets menempel ke area dalam masker dan terjadi kontaminasi silang.

Cara menyimpan masker kotor dan bersih

Alih-alih menambahkan tali atau kalung pada masker, Adam menyarankan agar kita menyimpan masker dengan aman dan benar untuk mencegah virus menempel pada masker.

Adam mengimbau kepada masyarakat untuk membuang atau mengganti masker apabila sudah kotor.

Baca Juga: Panduan Baru Cara Pakai Masker agar Efektif dan Aman, Pas dan Dobel!

Kompas.com
Shutterstock

Ilustrasi memakai masker.

Sebab, masker yang basah dan kotor dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan penurunan efektivitas masker.

"Simpan masker yang sudah basah atau kotor di kantong plastik tertutup. Kemudian, segera cuci masker dengan air dan detergen setelah sampai di rumah untuk menghindari munculnya jamur di masker kain," ujar Adam.

Ia menjelaskan, masker yang kotor merupakan masker yang sudah basah atau kotor karena keringat, air liur, make up, atau cairan dan substansi lain.

Sedangkan, untuk menyimpan masker yang masih bersih, bisa menggunakan kantung kertas (paper bag) atau kantung berbahan kain jala (mesh fabric bag).

Dua bahan ini disarankan karena kering dan udara bisa masuk.

Namun, apabila tidak memiliki paper bag dan mesh fabric bag, masker bersih dapat disimpan sementara di kantung baju/celana atau dompet.

Kemudian, ketika makan dan minum, sebaiknya hindari: Menggantung masker di leher, Menaikkan masker ke dahi, Menggantung masker di telinga, Memasang masker di lengan.

Panduan Melepas Masker

Saat akan melepaskan masker juga tidak boleh asal.

Berikut panduannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Satgas Covid-19 Sebut Kalung Tali Masker Berbahaya, Ini Alasannya

#BerbagiIDEA

Tag

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber kompas