IDEAonline -Perkembangan anak yang optimal, ibarat membangun sebuah rumah yang harus memiliki pondasi kuat.
Orangtua diharapkan dapat mempersiapkannya secara menyeluruh, sehingga anak akan memiliki kemampuan beradaptasi yang baik di lingkungannya.
Dua hal penting yang harus diperhatikan dalam proses tumbuh kembang anak, yaitu perkembangan dan pertumbuhan.
“Kemampuan adaptasi yang baik pada anak, diantaranya kemampuan dalam mengatasi masalah, regulasi diri, menata pikiran, dan berperilaku dengan baik.
Salah satu cara membantu perkembangan anak secara motorik adalah denganMelompat-lompat di tempat tidur
IDEA lovers mungkin senewen mengapa si batita suka sekali melompat-lompat di tempat tidur.
VideoNo More Monkeys Jumping on the Bedyang Kita putarkan berulang-ulang seolah tidak ada gunanya.
Si kecil tetap saja melompat-lompat sambil berteriak-teriak kegirangan.
Kita jelas khawatir ia akan jatuh seperti waktu pertama kali suka melompat-lompat.
Dilansir dari Nakita.id,perlu Kitaingat bahwa anak batita pada dasarnya punya banyak energi.
Tak ada cara yang lebih baik buatnya untuk menyalurkan energinya dengan berlari dan melompat-lompat.
Perlu IDEA lovers ketahui pula, berlari danmelompat merupakan bagian dari life skillsatau kecakapan hidupnya.
Di usia 18 bulan, anak-anak mulai mampu mempercepat langkahnya.
Namun berlari membutuhkan konsentrasi penuh.
Ia hanya akan mampu berlari secara lurus, dan belum mampu berlari sambil berbelok.Menjelang usia dua tahun, anak makin gemar berlari, dan di umur 2,5 tahun ia mungkin sudah dapat berlari dengan baik.
Itulah saatnya Kita harus selalu mengawasinya.
Ingat ya, mengawasi, bukan melarangnya berlari.Setelah itu, anak mungkin mulai menganggap melompat itu jauh lebih menantang daripada berlari.
Berlari adalah masalah mempercepat langkah.
Baca Juga: Makin Sempitnya Rumah Buat Sofa Bed Makin Trend, Begini Cara Memilihnya!
Sedangkan melompat ternyata membutuhkan lebih banyak koordinasi, seiring dengan keyakinannya akan kemampuan fisik yang meningkat.
Pada anak batita, membuat kedua kakinya terangkat dari lantai secara bersamaan tidak semudah yang Kitalihat.
Butuh banyak latihan untuk mengoordinasikan banyak gerakan yang dibutuhkan saat mempraktikkan keterampilan ini.
Kitaperlu bersabar, dan justru sering memberikan dorongan agar ia berani melakukannya.
Kegiatan fisik bukan sekadar melatih keterampilan motoriknya, tetapi juga mengajarkan koordinasi, kekuatan, dan keberanian sebagai fondasi aktivitas fisiknya dalam jangka panjang.
Sebelum si batita belajar melompat, ia akan menguji apa yang bisa dilakukan oleh tubuhnya.
Sebagai contoh, IDEA lovers mungkin akan melihat anak satu tahun yang baru bisa berjalan akan mengangkat satu kakinya bergantian.
Hal ini ternyata merupakan latihan awal sebelum ia mampu mengangkat kedua kakinya dari lantai.
Kemudian, setelah berusia dua tahun ia akan belajar melompat ke permukaan yang lebih rendah (misalnya dari anak tangga terbawah ke lantai).
Hal itu lebih mudah daripada melompat dari permukaan yang sama sambil berdiri tegak.
Makin bertambah usianya, makin meningkat tingkat kesulitannya.
Jadi, IDEA lovers, tak usah khawatir jika anak melompat-lompat di tempat tidur.
Karena, melompat merupakan keterampilan gerakan yang fundamental, dan sangat menyenangkan buat anak.
Makin sering IDEA lovers memberi kesempatan anak untuk melompat-lompat, ia akan makin bahagia.
Berlari dan melompat menjadi cara yang baik untuk meningkatkan koordinasi dan gerakan anak, sekaligus menjaga jantung dan tulangnya tetap sehat.
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judulBatita Lompat-lompat di Tempat Tidur, Sehat dan Bagian Life Skills