Pilah Pilih Material Kayu untuk Pagar, 5 Jenis dan Plus Minusnya

Selasa, 02 Maret 2021 | 19:56
amazon.as

Ilustrasi pagar kayu.

IDEAOnline-Sebuah pagar unik dapat kamu ciptakan untuk mengekspresikan karakter pribadi.

Untuk mewujudkannya, kamu bisa menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal.

Jika suka dengan bahan kayu, inilah 5 pilihan jenis kayu yang cocok digunakan untuk pagar dan plus minusnya.

1. Kayu Jati

Mungkin saja jika mendengar nama kayu jati, maka yang terlintas di pikiran adalah harganya yang mahal.

Memang demikianiah kenyataannya.

Untuk dapat menebang pohonnya saja harus menunggu sampai puluhan tahun agar kayu yang didapat merupakan jati ideal.

bukalapak

Ilustrasi pagar kayu jati.

Kelebihan dari kayu jati adalah memiliki pori dan serat yang amat rapat/padat, sehingga daya tahannya kuat dan cukup panjang umur.

Selain itu, kayu jati tidak mudah berubah oleh perubahan cuaca (seperti melengkung atau melintir), tidak mudah keropos, dan tidak dimakan rayap.

Dengan pori lebih rapat dan halus, material ini tidak mudah menyerap air dari luar yang dapat mengakibatkan kerusakan.

Namun kerapatan pori ini jugalah yang menjadikannya memiliki bobot lebih berat. Kayu jati bisa digunakan pada banyak bagian, misalnya tiang penyangga, daun pintu,maupun, sebagai pelengkap dari kombinasi material lain. Bahkan bahkan akar dan kulit kayu jati sekalipun bisa dimanfaatkan sebagai elemen yang sangat artistik.

Baca Juga: Furnitur Jepang Berbahan Kayu Solid Diolah Tangan, Hadir di Indonesia

dekoruma

Ilustrasi pagar kayu kelapa gelondongan.

2. Kayu Kelapa

Salah satu jenis kayu yang tergolong unik adalah kayu kelapa.

Jika dilihat uratnya secara melintang, kayu ini memiliki bentuk seperti titik-titik. Keunikan lain adalah rayap tidak menyukai sehingga ini dapat memperpanjang masa pakainya.

Kayu kelapa mudah ditemui dengan harganya relatif murah, mengingat banyaknya penanaman kelapa, selain karena masa tanam yang cukup singkat.

Namun kebutuhan akan bidang kayu yang lebar tampaknya tidak bisa terpenuhi dengan material ini, karena kayu kelapa hanya bisa diproses menjadi balok atau lembaran selebar papan saja, selain bentuk pilar.

Dari ketahanannya, kayu kelapa tergolong memiliki masa pakai yang cukup lama (berkisar 10 - 20 tahun).

Material ini juga kokoh untuk menahan beban yang cukup berat sebagai tiang penyangga.

Seperti halnya jenis kayu yang memiliki pori banyak, kayu kelapa cukup rentan akan gangguan alam.

Walaupun tidak diserang rayap, kayu kelapa tetap bisa keropos karena perubahan cuaca.

Ini dapat diantisipasi jika material ini diberi lapisan pelindung yang baik.

3. Kayu Mahoni

Kayu ini terbilang kayu cantik, berkat urat kayunya yang anggun.

Karena itulah kayu ini tidak tergolong sebagai material konstruksi.

Untuk keperluan-keperluan seperti pelapis atau aksesoris, kayu ini memang sangat cocok.

Jika menyangkut daya tahan dan kekuatan, kayu mahoni sangat rentan terhadap rayap serta perubahan cuaca.

Agar kayu ini lebih awet, diperlukan perlakuan khusus, misalnya dengan proses pelapisan, penjemuran, atau pengaturan kelembapan di sekitar material ini.

Baca Juga: Gazebo Gaya Bali, Konstruksi Glugu dan Atap Alang-alang, Ramah Lingkungan

Ilustrasi kayu besi.

4. Kayu Besi

Warna kayu ini seperti besi, karena memang memiliki warna hitam legam, tidak seperti jenis kayu lainnya yang cenderung cokelat.

Kayu jenis ini unumnya digunakan sebagai bahan penyangga jembatan di atas sungai, karena kayu besi memiliki daya topang yang kuat serta ketahanan yang luar biasa terhadap air sehingga tidak lapuk jika terendam lama dalam air sekalipun.

5. Kayu Kamper

Kayu jenis ini memiliki banyak kemiripan karakter dengan kayu jati, walaupun kelasnya berada di bawah kayu jati.

Yang menjadikannya khas adalah baunya yang memang menyerupai kamper, sehingga membuatnya dijauhi rayap.

Selain bobotnya lebih ringan, harga kayu kamper pun lebih murah.

Kayu ini memang lebih rentan terhadap kondisi cuaca yang bisa mengakibatkan pengeroposan.

Karena itu sebaiknya dilakukan tindakan preventif agar dapat memperpanjang usia kayu, misalnya dengan antirayap, cat, atau pelitur.

Baca Juga: Menguatkan Karakter Ruang, Lantai Kayu Juaranya, Ini Buktinya!

#BerbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti