Tak Hanya Kanker, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Gunakan Kamper Berlebihan

Rabu, 10 Maret 2021 | 08:00
IndiaMART

Wadahi kamper dengan benar agar tak gampang tercecer.

IDEAonline-IDEA lovers, ternyata penggunaan kamper dapat menyebab radang hingga kanker.

Penggunaan Kapur Barus di rumah ternyata tak selalu aman. Walau praktis dan mudah didapat ternyata kamper atau kapur barus miliki zat berbahaya untuk tubuh.

Manfaat

Untuk sepatu, dengan meletakkan beberapa buah kamper di dalamnya, bisa menghilangkan bau karena keringat.

Pemakaian kamper yang tinggi, juga tidak terlepas dari cara menggunakannya yang cukup mudah dan harganya yang relatif murah.

Mudah, karena menggunakannya cukup dengan menggantung atau meletakkannya di sudut ruangan.

Baca Juga: Tak Hanya Cara Mengecat yang Baik, Begini Cara Hitung Kebutuhan Cat!

Baca Juga: Sempat Dicap Perempuan Liar oleh Mantan Kekasih, Begini Penampakan Kasur Bertabur Bunga yang Sempat Viral oleh Vanessa Angel!

Namun, di balik manfaatnya yang cukup banyak, ternyata memakai kamper ada risikonya.

Zat kimia di kamper

Pasalnya, kamper yang saat ini dijual di pasar, terbuat dari zat-zat kimia.

Ini berbeda dengan kamper yang dipakai oleh masyarakat zaman dulu, yang terbuat dari getah pohon kapur (DryobalanopsaromaticatauDryobalanopschampor).

Karenanya, kamper yang terbuat dari unsur tanaman ini, aman bagi kesehatan manusia.

Pada kamper yang banyak dipakai masyarakat saat ini, sedikitnya ada 2 zat kimia berbahaya terkandung di dalamnya, yaitu naftalen danpara-diclorobenzema.

Dalam bentuk padat, kedua zat kimia ini mudah menguap (volatile) dalam bentuk gas.

Sebabkan kanker

Naftalen (dengan rumus molekul C10H8), yang diklasifikasikan sebagai polutanpolycyclic aromatic hydrocarbons(PAH), disinyalir sebagai penyebab peningkatan risiko kanker terhadap orang dewasa.

“Kamper bisa mengganggu kesehatan jika digunakan secara berlebihan atau terjadi kontak langsung melalui sistem pernapasan. Terutama bagi mereka yang berada pada kondisi rentan, seperti ibu hamil, bayi, anak-anak, atau orang yang sangat sensitif terhadap zat pewangi,” tutur Dr. MM. Sintorini Moerdjoko,

brainly.com

Kurangi Penggunakan Kamper yang Berlebihan di Rumah, Dapat Timbulkan Radang hingga Kanker!

Baca Juga: Tepat Setahun Lalu di China, Begini Kronologi Lempar Kucing dan Anjing dari Jendela Apartemen yang Sempat Buat Geram Warga Dunia!

Baca Juga: Sempat Dicap Perempuan Liar oleh Mantan Kekasih, Begini Penampakan Kasur Bertabur Bunga yang Sempat Viral oleh Vanessa Angel!

Selain itu, jika gas kedua zat kimia ini terhirup oleh hidung, dapat menyebabkan kepala pusing, mual, hingga muntah.

Sedangkan bagi penderita asma, wewangian yang beraroma tajam juga dapat menyebabkan serangan asmanya.

Akibatkan radang hingga iritasi

Baca Juga: Digadang-gadang Bikin Anteng di Rumah, Begini Trik Buat Kasur Nyaman di Tengah Pandemi

Baca Juga: Sempat Geram Ditinggal Sang Suami Demi Mulan Jameela, Kini Maia Estianty Justru Berterima Kasih, Begini Penampakan Hunian Mewahnya Sekarang!

Paparan kamper melalui mata, juga dapat menyebabkan radang, iritasi, dan kemerahan pada mata.

Selain itu, kornea juga dapat mengalami kerusakan sehingga penglihatan korban menjadi kabur.

Bila racun terpapar melalui kulit, dapat menyebabkan iritasi kulit, rasa panas, reaksi alergi dan ada rasa gatal-gatal.

alibaba

Kurangi Penggunakan Kamper yang Berlebihan di Rumah, Dapat Timbulkan Radang hingga Kanker!

Gangguan kesehatan yang lebih serius bisa terjadi jika kamper tertelan.

Akibat yang ditimbulkannya adalah iritasi saluran pencernaan dan mengakibatkan mual, muntah, dan diare.

Sebuah studi yang dilakukan oleh organisasi kesehatan dunia, WHO, menyebutkan apabila terjadi kontak langsung antara zat kamper (naftalen) dengan bayi secara perkutan (penyerapan melalui kulit) dan paparannya sering secara berlebihan, maka dapat meningkatkan kadar bilirubin dalam darah dan akan mengganggu sistem syaraf pusat.

Walaupun begitu, bukan berarti kamper tak boleh digunakan. Asal caranya benar, ia bisa dikurangi bahayanya.

Nah gimana menurut IDEA lovers?

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya