Pandemi Meningkatkan Kebutuhan Air Bersih di Masyarakat, Ini Faktanya!

Selasa, 23 Maret 2021 | 21:45

Ilustrasi-Pemakaian tangki air jadi solusi keersediaan air bersih di rumah.

IDEAOnline-Pendiri dan Pimpinan Indonesia Water Institute (IWI) Firdaus Ali mengatakan selama pandemi Covid-19 kebutuhan air masyarakat di Indonesia meningkat hingga tiga kali lipat.

"Kebutuhan terhadap air bersih meningkat dengan sangat signifikan sampai tiga kali lipat di tengah krisis akibat Pandemi Covid-19," kata Firdaus dalam diskusi virtual Indonesia Water Institute, Senin (22/03/2021).

Menurutnya, pandemi Covid-19 mengakibatkan semakin banyaknya konsumsi masyarakat akan air, terutama untuk kebutuhan mencuci tangan, mandi, dan kebutuhan lainnya sebagai upaya untuk menghindari penularan.

Hal ini sekaligus menambah tantangan baru bagi peradaban kita, karena penerapan protokol kesehatan.

Akses air bersih menjadi penting untuk menerapkan anjuran mencuci tangan dan mengurangi risiko penyebaran virus.

Firdaus menjelaskan pada 11 Februari 2021 lalu IWI melaporkan hasil penelitian yang dilakukan selama Oktober-November tahun 2020 tentang kebutuhan air bersih masyarakat di Indonesia.

Baca Juga: Inilah 3 Kondisi Penyebab Krisis Air Bersih 2030, Apa Solusinya?

Dok. Serial RUMAH

Ilustrasi-Air bersih diperlukan salah satunya di kegiatan mandi, cuci, kakus (MCK).

Hasilnya, sepanjang tahun 2020 selama terjadinya pandemi Covid-19 terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat akan air yang mencapai 995 liter sampai 1.415 liter per hari per rumah tangga.

Angka tersebut meningkat dari kebutuhan air pada kondisi normal yang hanya mencapai 415 liter sampai 615 liter saja per hari per rumah tangga.

"Jadi dengan adanya peningkatan aktivitas hygiene dan sanitasi, kebutuhan air bersih meningkat hingga tiga kali lipat dari kondisi sebelum pandemi," kata Firdaus.

Beban pengeluaran masyarakat untuk mendapatkan air bersih juga meningkat lima kali lipat dibandingkan kondisi normal.

"Dan ini terjadi ketika di mana masyarakat kita kehilangan sebagian pendapatan mereka, bahkan pekerjaan mereka dan peningkatan kebutuhan air ini menambah spending mereka," ujarnya.

Tak hanya pemerintah, masyarakat terutama generasi Z yang merupakan populasi terbesar yakni 27,98 persen dari 272 juta penduduk Indonesia harus ikut menjaga kelangsungan ketersediaan air bersih di Indonesia.

Hal itu penting agar kebutuhan air bersih di Indonesia dapat terus terpenuhi sehingga ke depan Indonesia dapat terbebas dari krisis air bersih. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Selama Pandemi, Kebutuhan Air Meningkat hingga Tiga Kali Lipat

#BerbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas