Dukung Arsitektur Berkelanjutan, Kertas Putih sebagai Pelapis Bubuk

Jumat, 26 Maret 2021 | 08:00
AkzoNobel

Kertas putih sebagai pelapis bubuk dukung arsitektur berkelanjutan.

IDEAOnline-Pada masa mendatang, dunia akan menghadapi peningkatan perpindahaan orang dari desa ke kota atau biasa disebut urbanisasi.

Permintaan akan bangunan hijau pun bertambah.

Ruang hijau penting bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia pada masa mendatang.

Dilatarbelakangi hal ini, AkzoNobel merilis kertas putih sebagai masa depan pelapis bubuk berkelanjutan.

Dirilis dari Kompas.com, Global Segment Manager Architectural AkzoNobel Powder Coatings Bob Dirks mengatakan, kertas putih berkontribusi pada masa depan arsitektur.

“Dengan permintaan untuk bangunan hijau yang terus meningkat, begitu pula peran dan pentingnya pelapis bubuk," ujar Bob, Jumat (12/3/2021).

Bob mengungkapkan, kertas putih memiliki sejumlah manfaat seperti mengurangi penggunaan sumber daya alam berharga seperti batu.

Lalu, mengurangi konsumsi energi hingga 30 persen, memungkinkan penggunaan 100 persen listrik keterbarukan, serta mengurangi emisi bangunan selama pembuatan.

Baca Juga: Warna Cat yang Tepat bisa Menghemat Listrik, seperti Apa Pilihannya?

AkzoNobel

Kertas putih sebagai pelapis bubuk dukung arsitektur berkelanjutan.

Sehingga, kertas bubuk sangat berpengaruh pada sektor konstruksi maupun arsitektur sekaligus mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).

Ini artinya, kata Bob, dapat mewujudkan keinginan para arsitek yaitu mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Bahkan, kertas putih juga memiliki ketahanan yang luar biasa karena bisa dipakai dalam waktu lama.

Senada dengan Bob,Business Director of AkzoNobel Powder Coatings Daniela Vlad mengungkapkan, para arsitek sekarang memiliki alat untuk membuat bangunan berkualitas dalam waktu panjang.

"Berkat pelapis bubuk ini, kami memberikan inovatif yang membuka kemungkinan dunia baru,” ucap Daniela. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Kertas Putih, Masa Depan Pelapis Bubuk Berkelanjutan

#BerbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas