3 Cara Efektif Singkirkan Panas dan Pengap di Ruang Keluarga

Jumat, 20 Oktober 2023 | 14:41
mydomaine.com

ilustrasi ruang keluarga

IDEAOnline-Ruang keluarga terasa panas sehingga bikin tak betah berlama-lama di ruang ini?

Padahal, pengondisian udara di ruang ini telah dilakukan, tetapi tetap terasa pengap dan panas.

Jika ini terjadi, mungkin saja terjadi kesalahan desain sejak awal membangun rumah.

Lantas, apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya?

Dari wawancara ke beberapa sumber, arsitek maupun desainer interior, Ideaonline.co.id rangkum dalam ulasan ini.

Biasanya, kondisi ruang yang pengap dan panas memaksa orang untuk menaruh Air Conditioner (AC) di dalam ruang.

Tujuannya, agar panas dan pengap ini menyingkir seketika. Efektifkah?

Untuk beberapa waktu, mungkin efektif.

Hanya, periu diketahui bahwa kondisi ruang yang terlalu panas dan pengap dapat membuat sistem kerja AC menjadi berat.

Komponen AC pun akan mudah rusak.

Walau menggunakan AC, sirkulasi udara di dalam ruang harus tetap terjaga baik.

Udara juga butuh pertukaran agar ruang tetap behat.

Baca Juga: Penutup Jendela Transparan Inovatif, Redam Panas Tak Simpan Debu

Babe

Ilustrasi-Ketiadaan ventilasi akan membuat ruang keluarga pengap dan panas.

Di sisi lain, walau banyak AC yang sudah dibuat hemat energi, menghidupkan AC sepanjang waktu sama tetap saja pemborosan.

Biaya pengeluaran listrik pun makin besar.

Apa sih penyebab ruang menjadi pengap dan panas?

Bagaimana solusinya agar panas dan pengap di ruang keluarga menyingkir sehingga nyaman dipakai tempat berkumpul?

Sirkulasi udara yang baik merupakan kunci untuk mendapatkan ruang keluarga yang tak pengap dan panas.

Artinya, rumah harus memiliki lubang ventilasi.

Ketiadaan lubang ventilasi juga memengaruhi kelembapan ruang.

Furnitur, perkakas, atau apapun yang disimpan di dalamnya akan mudah berjamur.

Idealnya, ada 2 lubang sirkulasi di 2 dinding yang berlawanan di dalam satu ruang keluarga.

Tujuannya, agar udara dapat mengalir.

Jika tidak memungkinkan, kamu dapat memanfaatkan ruang sebelahnya untuk dapat saling mendukung pertukaran udara di dalam rumah.

Besarnya lubang ventilasi ideal adalah 1/4 dari luas dinding terlebar.

Ventilasi ini tak hanya didapat dari lubang angin, tetapi dari jendela yang “hidup” , yaitu jendela yang bisa dibuka tutup.

Jika tidak memungkinkan untuk menambah ventilasi, kamu bisa menambahkan exhaust fan yang lokasinya di dinding atau plafon.

Satu exhaust fan dengan ukuran 40cm dan daya hisap 1360CMH_dapat mengakomodasi ruang keluarga seluas 12m2 (dengan tinggi plafon 3m).

Baca Juga: Cerobong Ventilasi Dinginkan Rumah yang Menghadap Barat, Ini Caranya!

Serial RUMAH

Meninggikan plafon bisa jadi siasat desain untuk atasi panas di dalam ruang.

Hati-hati saat kamu meletakkan jendela kaca di ruang keluarga.

Jendela kaca yang terlalu banyak memasukkan sinar matahari dapat membuat ruang keluarga kamu terasa panas.

Selain itu, terlalu banyak sinar matahari yang masuk dapat merusak warna furnitur.

1. Bukaan di Sisi Utara . atau Selatan

Ideainya, jendela kaca diletakkan di bagian utara atau selatan, bukan timur apalagi barat.

Dengan meletakkannya di bagian utara dan selatan, ruang aman dari terpaan sinar matahari.

Baca Juga: Awalnya Dikira Makin Tajir Karena Tinggal di Hunian Senilai 3 Miliar, Artis Ini Malah Ketahuan Banting Stir Jualan Donat, ‘Dari Pada Jual Diri’

Jika jendela kaca kamu berada di bagian barat atau timur, kamu dapat menambahkan pohon untuk meminimalisasi cahaya.

Jika tidak memungkinkan, kamu dapat menambahkan kerai.

2. Meninggikan Plafon dan Pasang Exhaust Fan

Plafon rumah yang terlalu rendah juga membuat ruang menjadi panas dan pengap. Apalagi, jika plafon rendah, lubang sirkulasi juga tidak maksimal.

Kondisi ini akan membuat kamu makin tidak nyaman berada di dalam ruang keluarga.

Idealnya, tinggi plafon rumah adalah 3,2m.

Tinggi ini untuk memberi jarak yang pas agar area bawah ruang keluarga tidak terasa panas.

Baca Juga: Ventilasi Bisa Ditaruh di Atap, Ini Tips Peletakannya agar Tak Silau

Dok Serial RUMAH

Seleksi ketat barang elektronik di ruang keluarga sebab bisa datangkan panas.

Walau plafon sudah tinggi, kamu tetap. wajib memerhatikan sirkulasinya.

Karena percuma saja plafon tinggi, tetapl sirkulasinya buruk.

Keduanya merupakan 2 hal yang saling mendukung agar ruang terasa adem.

Jika plafon di rumah kamu rendah, kamu dapat membuat sirkulasi udara di area plafon agar panas tidak turun sampai ke ruangan.

Selain itu, juga bisa ditambahkan exhaust fan.

3. Atur Penggunaan Elektronik

Hampir semua barang elektonik, saat dinyalakan akan mengeluarkan panas.

Jika ruang keluarga yang kamu berukuran sempit, pilih barang elektronik seperlunya saja.

Selain akan mempersempit ruang, terlalu banyak barang elektronik juga akan membuat ruang terasa lebih panas.

Jika menempatkan TV, atur jarak tonton yang “aman” yaitu 2,5m.

Baca Juga: Cara Hemat Listrik saat Gunakan Lemari Es, Mesin Cuci, dan AC

Tag

Editor : optimization