IDEAonline -Memiliki hunian baru merupakan mimpi bagi semua orang.
Tetapi saat ingin menempatinya, IDEA lovers bakal disibukkan dengan mengisi perabotan rumah tangga. Salah satu yang diperlukan ialah penyejuk udara ruangan.
Tapi, masih banyak yang meragukan apakah aman berada di ruangan AC saat situasi pandemi seperti ini?
Sebagianorang yang percaya bahwa virus corona akan berhenti saat musim panas karena virusnya akan mati ketika terkena panas.
Oleh karenanya, banyak yang mempertanyakan apakah AC bisa menyebabkan virus corona lebih mudah menyebar karena lembap.
Dilansir dari NOVA.ID, menanggapi pertanyaan tentang AC, Epidemologi Penyakit Infeksi di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Profesor Hari Kusnanto Josef buka suara melaluiUgm.ac.id,Kamis (09/04).
Baca Juga: Jangan Langsung Dibuang, Air Bekas AC Miliki Manfaat Hebat untuk Keperluan Rumah, Intip di Sini!
Baca Juga: Tak Harus AC, Simak Tips Biar Biaya Listrik Tak Bengkak tapi Rumah Tetap Adem!
Hari melihat bahwa hingga saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan ruangan ber-AC bisa meningkatkan risiko persebaran Covid-19.
"Secara teoritis, itu mungkin saja, tetapi sampai sekarang, belum ada penelitian terkait dengan transmisi COVID-19 dari penggunaan AC," ungkap Heri dikutip dariUgm.ac.id.
Hari juga melihat bahwa kasus persebaran melalui AC ini pernah terjadi saat wabah SARS, tetapi hal tersebut jarang terjadi.
Hari mengungkap bahwa yang bahaya bukanlah ruangan ber-AC, tetapi ruangan yang memiliki sirkulasi udara buruk.
Ruangan yang tertutup dan memiliki sirkulasi sedikit, terutama ruang sempit dapat meningkatkan risiko persebaran virus.
Virus akan mudah menyebar jika ruangan tertutup tersebut selalu menghidupkan AC.
Heri mengungkap bahwa ventilasi udara sangat dibutuhkan agar suasana di dalam kamar bisa lebih sehat.
"Jadi, menggunakan AC di rumah tidak menjadi masalah. Tidak perlu khawatir selama tidak ada keluarga positif atautidakada kontak dengan orang yang terinfeksi COVID-19," katanya dilansir dariUgm.ac.id.
Penjelasan Hari tentang pengaruh ruangan lembap karena AC ini semakin diperkuat oleh beberapa ahli.
Dikutip dariTimemelaluiKompas.com,dr. Nanny Messionnier dariCenter for Disease Control and Preventionmengungkap bahwa udara panas belum tentu tanda berhentinya wabah Covid-19
Nanny sendiri tak yakin bahwa panas bisa membunuh virus corona.
Pasalnya, saat SARS dan MERS mewabah, peneliti mengungkap penyebaran wabah tersebut bukan disebabkan karena keadaan udara yang dipengaruhi oleh musim.
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)