Masker Kain Tak Layak Pakai Lagi untuk Cegah Covid-19 Jika Kondisinya sudah Seperti Ini

Selasa, 20 April 2021 | 20:26
Kompas.com

Ilustrasi pemakaian masker kain.

IDEAOnline-Salah satu kelebihan masker kain adalah bisa dicuci dan dipakai lagi.

Saat ini pemakaian masker kain sebagaialat terbaik untuk mencegah penyebaran Covid-19, sudah semakin digemari.

Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan di Marine Pollution Bulletin, masker kain merupakan solusi ramah lingkungan dibanding masker bedah sekali pakai yang berpotensi menjadi sumber polusi mikroplastik.

Kendati masker kain ramah lingkungan, keefektifan masker kain dalam memblokir virus corona bisa berkurang saat kain sudah menipis karena terlalu sering dicuci dan dipakai berulang kali.

Terlebih ada banyak masker kain buatan rumahan yang tidak menginformasikan kapan waktunya untuk membuang masker.

Karena itu, penting untuk memperhatikan berbagai tanda yang menunjukkan masker kain kamu tak efektif lagi menyaring tetesan pernapasan (droplet) yang membawa virus.

Dilansir Huffington Post, Rabu (2/12/2020), tanda sudah waktunya mengganti masker termasuk tali yang sudah longgar hingga benang yang terlepas dari jahitan. Berikut ulasannya.

1. Tali pengikat longgar.

Alih-alih kain masker, tali pengikat masker yang digantungkan ke telinga adalah hal pertama yang harus dilihat untuk menilai apakah masker masih layak pakai atau tidak.

"Terutama jika masker terkena panas tinggi di pengering," kata Hannah Yokoji, direktur merek The Laundress yang menjual produk binatu dan pembersih rumah tidak beracun.

Yokoji menyarankan, jika ikatan masker sudah longgar atau melar, sebaiknya kamu tidak menggunakan masker itu lagi.

"Karena jika masker tidak dipasang dengan benar ke wajah, Anda bisa menempatkan diri Anda dan orang lain dalam bahaya Covid-19," jelasnya.

Baca Juga: Pakai Masker Bekas Lebih Bahaya ketimbang Tak Pakai Masker, Kok Bisa?

ngopibareng.id

Ilustrasi kalung tali masker.

2. Masker kendur, tidak pas dengan wajah.

Masker yang sudah dipakai berulang kali akan membuat bentuknya berubah menjadi kendur.

Saat masker tidak lagi menutupi hidung dan mulut dengan aman, tandanya sudah tidak layak pakai.

"Masker harus pas di bawah dagu, sekitar pipi, dan menutupi hidung. Jangan sampai ada celah sekecil apapun," kata Yokoji.

"Masker harus diganti saat klip tidak lagi pas menutupi hidung," kata ahli kesehatan masyarakat klinis dan penyakit menular Christina M. Madison.

3. Ada benang terbuka atau lubang.

"Hentikan pemakaian masker yang benangnya terbuka, ada sobekan, atau lubang," saran Madison.

Jangan pernah menggunakan masker yang sobek, karena virus bisa masuk dan keluar dengan cara ini.

4. Noda di masker.

Menurut dokter berlisensi Leann Poston, noda di masker juga bisa menjadi tanda bahwa masker sudah usang.

"Jika masker terlihat kotor dan setelah dicuci nodanya tetap tidak hilang, mungkin ini saat membuangnya," imbuh Poston.

"Masker yang bernoda adalah tanda sudah digunakan lama dan sering sehingga perlu diganti."

5. Kain tipis.

Bahan masker bisa menipis jika berulang kali dicuci.

"Kain yang tipis, lemah dalam menghalang penularan Covid-19," kata dokter kulit Howard Sobel.

Meski lubang dan celah pada masker mungkin lebih jelas terlihat, Sobel mengatakan ada beberapa hal yang bisa menjadi tanda kain sudah aus.

Sobel berkata, kain katun yang menipis dapat terlihat dari tampilan dan nuansanya.

Baca Juga: Bahayanya Kalung Tali Masker, Satgas Covid-19 Ingatkan Cara Menyimpan dan Melepas Masker yang Benar

Kompas.com
Shutterstock

Ilustrasi mencuci masker kain.

"Cara untuk menguji apakah kain sudah tipis adalah dengan meniup lilin sambil menggunakan masker. Jika api lilin padam, itu tanda masker tidak efektif melindungi Anda," jelasnya.

Poston menambahkan, cara lain yang bisa dilakukan adalah memeriksa apakah kamu bisa melihat melalui kain.

Langkah lain, jika berada di suhu dingin, coba pergi ke luar ruangan dan lihat apakah kamu napas terlihat saat memakai masker.

"Jika Anda memegang masker ke arah cahaya dan dapat melihat cahaya melaluinya, ini tanda kain sudah tipis dan tidak lagi efektif," kata Poston.

6. Mencuci masker tidak sesuai petunjuk pabrik.

Agar masker awet, Madison mengatakan penting untuk mencucinya dengan benar.

“Tidak semua masker dibuat sama,” jelasnya.

"Yang terbaik adalah melihat petunjuk perawatan yang diberikan bersama produk. Jika produk tidak secara spesifik menyatakan bahwa produk dapat dicuci dengan mesin, yang terbaik adalah mencucinya dengan tangan dan kemudian membiarkannya mengering."

Yokoji menyarankan untuk membeli tas jaring cucian, yang membantu melindungi kain halus.

"Jika Anda lebih memilih untuk mencuci masker Anda dengan mesin, pastikan untuk menempatkannya di dalam tas pencuci berjaring untuk mencegah tersangkut dan robek," katanya.

7. Kamu telah mencuci masker lebih dari 30 kali.

"Bagaimanapun, sering mencuci akan meregangkan serat di beberapa kain," kata Poston.

Hal ini membuat penting untuk mencuci masker kamu dengan hati-hati, tetapi juga untuk mengenali kapan masker telah mencapai akhir masa pakainya.

Jika kamu menggunakan masker berkualitas tinggi, Madison menyarankan pedoman 30 kali pencucian atau 30 kali pemakaian.

"Biasanya, 30 kali pencucian (atau 30 kali pemakaian) adalah aturan praktis yang baik jika itu adalah masker berkualitas tinggi," katanya.

"Umumnya, masker kain akan kehilangan bentuk, elastisitas, dan keefektifannya setelah beberapa kali pencucian." Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul "7 Ciri Masker Kain Tak Efektif Cegah Covid-19, Termasuk Tali Kendur #BerbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas