6 Fakta Taman Atap bisa Selamatkan Bumi, 3 Kesalahan saat Membuat

Kamis, 22 April 2021 | 14:30
arsitag.com

Ilustrasi taman atap manfaatkan dak rumah.

IDEAOnline-Apa yang bisa kita sumbangkan untuk bumi di momen peringatan Hari Bumi tanggal 22 April ini?

Menjaga agar bumi tetap sehat dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya dengan membuat taman atap.

Ini 6 fakta manfaat taman atap yang mendukung penyelamatan bumi dari berbagai polusi dan trik menghindari kesaalhan saat membuatnya.

1. Mereduksi Temperatur Udara

Taman atap mereduksi panas ke dalam bangunan. Penyerapan panas ke dalam bangunan berkurang hingga 10%.

Baca Juga: Berusaha Tak Grasak-Grusuk Saat Tahu Ukkasya Kejang, Irwansyah Sebut Rumahnya Banyak Tamu Saat Itu, Akhirnya Malah Telepon Dokter

Baca Juga: Masih Memperingati Hari Kartini, Intip Gaya Rumah Indonesia Khas Jepara yang Usung Tema Etnik Tradisional

Secara tak langsung, taman berfungsi sebagai insulator panas.

Hal ini berarti kamu dapat berhemat hingga 60% konsumsi energi yang digunakan untuk pengondisian udara (pemakaian AC).

Suhu dalam ruang pun bisa turun setidaknya 1-2derajat C, tergantung luasan taman.

2. Peredam Suara yang Efektif

Adanya hijauan, terutama tanaman dengan permukaan daun kasar atau tepi bergerigi, ampuh meredam kebisingan yang memekakkan telinga, khususnya bagi penghuni di dalam bangunan.

Baca Juga: Jadi Seleb Dadakan Padahal Dulu Cuma Kuli Bangunan, Intip Hunian Mewah Pria yang Viral Usai Diblokir Syahrini, Tak Kalah dengan Inces!

Baca Juga: Redam Suara Bising dengan Dinding Gipsum, Begini Cara Pasangnya

Teddy Yunantha

Ilustrasi taman atap manfaatkan dak rumah. Bisa kuarangi polusi udara.

3. Memanfaatkan Air Hujan secara Optimal

Taman di atap kurang berperan dalam proses penyerapan air ke bumi. Namun, asupan air hujan dapat diserap dan disimpan secara optimal sampai 30%.

Bahkan air hasil buangan (drain-offwater) masih bisa digunakan untuk menyiram tanaman atau dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan lain.

4. Meningkatkan Kadar O2 di Udara

Tanaman akan berfotosintesa dengan bantuan energi matahari, mengubah gas berbahaya CO2 menjadi O2 yang menyegarkan dan dibutuhkan mahluk hidup.

Peningkatan kadar O2 ini turut memperbaiki dan meningkatkan kualitas udara.

5.Filter Alami terhadap Polusi Udara

Partikel debu dan gas berbahaya dapat diserap oleh tanaman secara efektif.

Untuk memaksimalkan penyaringan, pilihlah tanaman dengan permukaan tidak rata (berbulu atau berduri).

6. Mengurangi Radiasi dan Cahaya Berlebih

Adanya hijauan di atap bangunan mampu menyerap panas pada siang hari dan melepaskannya secara perlahan kala malam sehingga mempersempit fluktuasi suhu udara.

Permukaan rumput dan tanaman pun dapat mengurangi pantulan radiasi hingga 60%.

Baca Juga: Ventilasi Bisa Ditaruh di Atap, Ini Tips Peletakannya agar Tak Silau

Baca Juga: Nathalie Holscher Bawa Koper Besar Keluar dari Istana Sule, Putri Delina Isyaratkan Adanya Orang Ketiga: ‘Kebenaran Akan Terungkap’

Eric Dinardi

Secara tak langsung, taman atap berfungsi sebagai insulator panas.

3 Kesalahan saat Membuat Taman Atap (Roof Garden)

Perencanaan dan perancangan taman atap berkaitan dengan konstruksi bangunan di bawahnya, sehingga koordinasi antara arsitek lansekap dan arsitek sebaiknya telah terjalin sejak awal.

Keterlibatan profesi lain, sepertielectricalengineer,structure engineer, danmechanicaldiperlukan dalam pembuatanroof gardenskala besar.

Berikut kesalahan saat membuat roof garden dan solusinya.

1. Tidak Perhatikan Beban

Secara teknis, media tanam, tanaman, aktivitas pengguna, serta segalahard materialpadaroof gardenmemiliki beban.

Guna mengakomodasinya, maka daya dukung konstruksi bangunan dan struktur pendukung di bawahnya harus kuat menyokong beban tambahan tersebut.

Dapatkan jaminan dan izin tertulis mengenaipointini.

Baca Juga: Artis Cantik Ini Isyaratkan Takut Kena Karma Usai Berhasil Jadi Selingkuhan Hingga Dinikahi, Sang Suami Justru Ketahuan Masih Simpan Barang Mantan!

Baca Juga: Lahan Terbatas Pengin Punya Taman Atap? Jangan Langgar Saran Arsitek Ini!

Foto Teddy Yunantha Properti Hengky & Asty, Fajar Indah, Surakarta

Ilustrasi dak atas rumah yang dimanfaatkan jadi roof garden.

2. Mengabaikan Pengaplikasian Pelapis Antibocor

Taman atap bocor atau rembes akan sangat mengganggu aktivitas di bawahnya.

Untuk mengantisipasi kebocoran dan rembesan air, permukaan atap harus dilapisi lapisan (coating) kedap air, yang sekaligus dapat melindungi dari ancaman kerusakan mekanis kelak.

Jangan lupa lapisan penahan untuk menahan butiran tanah masuk ke saluran pembuangan.

3. Tak Menyiapkan Drainase

Taman atap juga butuh disiram (saat tak ada hujan) dan harus mampu menampung dan menyalurkan air hujan dan buangan dengan baik.

Kelancaran pada saluran drainase, baik penampungan air maupun drainase akhir, berperan penting dalam pembuatanroofgarden.

Permukaan pelat/dak diusahakan ada kemiringan 1-2% ke titik pembuangan.

Biasanya, saluran pembuangan air padaroof gardendibuat bersamaan pada saat pembangunan gedung.

Baca Juga: Agar Tanaman Subur, 5 Lapisan Ini Wajib Ada pada Struktur Roof Garden

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya